REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memastikan akan langsung memutasi guru yang terbukti melakukan praktik pungutan terhadap siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Langkah tersebut, kata Gubernur harus dilakukan karena pemerintah provinsi melalui program unggulan sudah menggratiskan biaya pendidikan.
"Saya tidak ingin mendengar lagi ada pungutan-pungutan sekolah kepada siswa, biaya pendidikan sudah dimasukkan dalam APBD provinsi," katanya saat menghadiri Halalbihalal dengan sejumlah guru di Gorontalo, Kamis (29/6).
Ia meminta orang tua siswa untuk melapor langsung kepadanya, jika menemukan kasus pungutan liar di sekolah masing-masing. Laporan tersebut dapat disampaikan secara langsung dengan mendatangi rumah dinas dan rumah pribadi gubernur, atau melalui pesan pendek pada nomor kontak pribadinya.
"Jika datanya lengkap dan terbukti, saya tidak segan-segan akan langsung menugaskan guru tersebut ke tempat terpencil seperti Kabupaten Pohuwato," ujarnya.
Menurutnya sektor pendidikan menjadi unggulan karena memang Gorontalo tidak seperti daerah lain yang kaya dengan sumber daya alam (SDA) untuk menyejahterakan rakyatnya. "Kekayaan kita hanyalah sumber daya manusia (SDM), ini yang harus diperbaiki, lewat pendidikan sekolah diharapkan guru bekerja dengan ikhlas memberikan yang terbaik untuk peningkatan kualitas SDM," jelasnya.
Untuk membalas semua itu, lanjutnya, pemerintah tidak akan tutup mata dengan terus memperhatikan kesejahteraan guru. Ruslimengaku telah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan untuk memberikan gaji guru honorer minimal setara Upah Minimum Provinsi (UMP) Gorontalo.
Selain itu, gubernur menegaskan dia akan menepati janji saat kampanye, yakni memberikan beasiswa ke perguruan tinggi bagi siswa yang cerdas dan berprestasi namun kurang mampu."Jika sudah masuk dan lulus tes dan anak tersebut pintar, kami akan berikan kuliah gratis," katanya.