REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan peninjauan jalur mudik/balik di ruas jalan antara Purbalingga-Pemalang, Rabu (28/6). Peninjauan dilakukan mengingat jalur ini sering kali dijadikan jalur alternatif, bila jalur antara Tegal-Purwokerto mengalami kepadatan.
Dalam peninjauan tersebut, Ganjar meminta pihak Dinas Perhubungan melengkapi marga jalan yang dinilai masih kurang. Hal ini diperlukan karena kondisi jalan yang tidak terlalu lebar, berkelok dan naik turun.
"Polres Purbalingga kami minta berkoordinasi untuk memperbanyak marka jalan di ruas jalan ini," jelasnya.
Sebelumnya, di ruas jalur tersebut, tepatnya di Desa Bayeman Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, terjadi kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan empat orang meninggal dunia. Bus Rosalia Indah jurusan Jakarta-Solo mengalami rem blong hingga terjun ke jurang.
Salah satu marka yang dinilai penting untuk dilengkapi, menurut Ganjar, adalah marka kejut di ruas-ruas jalan yang dinilai berisiko tinggi terjadi kecelakaan. Adanya marka kejut, dinilai bisa mengingatkan pengendara kendaraan untuk mengurangi kecepatan sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga meminta agar Dinas Perhubungan mempercepat realisasi pembangunan jalur penyelamat di Bayeman. Jalur penyelamat dinilai sangat penting untuk menghindari terjadinya kecelakaan fatal akibat kendaraan mengalami rem blong.
Dari pemanatauan, kondisi arus lalu lintas dari Pemalang-Purbalingga hingga H+3 masih terpantau padat. Arus lalu lintas didominasi oleh kendaraan pribadi yang hendak pergi ke lokasi-lokasi wisata di wilayah Purbalingga, seperti Goa Lawa, Agrowisata Serang dan Owabong.
Kapospam Lalu Lintas Karangreja, Iptu Agung Sri Mahardjo mengatakan kendaraan yang melintas masih didominasi oleh wisatawan yang akan berpergiaan ke obyek-obyek wisata.
"Untuk kendaraan pemudik, masih sedikit. Kemungkinan mulai Jumat, arus balik pemudik akan mulai meningkat," jelasnya.