Selasa 27 Jun 2017 16:02 WIB

Jalur Menuju Puncak Baru Bisa Diakses Pukul 9 Malam

Rep: Taufiq Alamsyah/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Sejumlah kendaraan memadati pertigaan Gadog, Ciawi menuju jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
[ilustrasi] Sejumlah kendaraan memadati pertigaan Gadog, Ciawi menuju jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Polres Bogor memberlakukan sistem satu arah dari arah Puncak menuju Jakarta. Kendaraan yang hendak menuju Puncak, baru bisa mengakses jalan pada pukul 21.00 WIB. "Sementara dari arah Jakarta menuju Puncak kami tutup, kemungkinan baru akan dibuka sekitar pukul 21.00 WIB, itupun tentatif tergantung situasi lalin," ujar Iptu Anaga Budiharso, KBO Satlantas Polres Bogor, Selasa (27/6).

Penumpukan kendaraan dari arah Cianjur menuju Jakarta hingga saat ini masih terpantau cukup parah. Untuk mengurai kemacetan hingga kawasan Cianjur, Satlantas Polres Bogor sudah memberlakukan sistem satu arah menuju arah Jakarta sejak pukul 13.30 WIB.

Menurut Anaga, sistem satu arah yang diberlakukan saat ini memang lebih lama dari biasanya. Sebab, banyak wisatawan serta warga yang usai mudik kembali ke rumahnya melintasi jalur puncak. "Buntut antrean yang mengarah ke Jakarta sudah melewati Cipanas," katanya.

Sebelumnya, sejak pagi hari pukul 05.00 WIB kawasan Puncak telah dipadati oleh wisatawan, baik yang menginap maupun yang hanya pulang pergi. "Antrean kemacetan sudah dimulai dari Simpang Pasir Angin hingga ke Simpang Sirait sepanjang 3 Km," jelas AKP Ita Puspita Lena, Kabag Humas Polres Bogor.

Selain itu, pada Pukul 08.00 WIB telah terjadi antrian dari gerbang tol Ciawi hingga ke interchange Bogor sepanjang lima kilometer. Terlihat anggota kepolisian sudah tergelar untuk menjaga ketertiban dan keteraturan di jalan. "Sebanyak 120 personel lalu lintas Polri diterjunkan dengan tambahan 2 STT sabara raimas dan 70 personel polsek gabungan dari polsek Megamendung, Ciawi dan Cisarua yang mobile di sekitaran kawasan macet dan di daerah tempat wisawatan," imbuh Ita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement