Ahad 25 Jun 2017 11:33 WIB

Jaga Keamanan Lebaran, Anggota Brimob Pantang Mudik

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Personel Brimob Polda Bali bersiaga dengan persenjataan saat mengikuti gelar pasukan Operasi Ramadniya 2017 di Denpasar, Senin (19/6).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
[ilustrasi] Personel Brimob Polda Bali bersiaga dengan persenjataan saat mengikuti gelar pasukan Operasi Ramadniya 2017 di Denpasar, Senin (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di Indonesia telah menjadi budaya. Namun, tak semua orang beruntung bisa menghabiskan waktu Lebaran bersama sanak keluarga. Akibat kesibukan tugas, sejumlah orang termasuk anggota Kepolisian tak bisa menikmati Lebaran di kampung halaman.

Sekitar 74 personel Brimob Detasemen C Pelopor Cirebon menjadi salah satu yang batal berlebaran bersama keluarga. Mereka ditugaskan sebagai perbantuan untuk Polresta Tasikmalaya dalam mengamankan hari raya Lebaran atau disebut sebagai operasi Ramadhiya 2017.

Salah satu anggota Brimob, Brika Kadar Permana mengaku sudah berkali-kali mesti menghabiskan lebaran dengan bertugas. Ia merasa tugas pengamanan merupakan sesuatu yang mulia. Sehingga dengan pola pikir seperti itu diharapkan keluarganya dapat mengerti. "Hampir tiap tahun selalu Lebaran di luar jarang di rumah, karena sudah sering keluarga juga sudah bisa memahami kerjaan saya seperti ini," katanya kepada Republika saat ditemui di pos jaga, Sabtu (25/6).

Pria berusia 45 tahun ini merasa hal tersulit adalah meninggalkan kedua anaknya Apalagi anak paling kecil masih berusia sekolah dasar. Sehingga belum bisa memahami pekerjaannya.  "Anak saya yang SD masih suka nangis, supaya enggak ngambek mesti dibeliin hadiah deh," ucapnya.

Tak banyak sebenarnya harapan Kadar untuk Lebaran selanjutnya agar bisa dirayakan bersama keluarga. Sebab, dengan menjadi perbantuan operasi Ramadhiya, ia baru bisa kembali ke rumah sekitar pertengahan Juli. "Habis operasi ini awal Juli juga belum bisa pulang karena tugas jaga di kantor, jadi baru bisa pulang ketemu keluarga lagi pertengahan Juli," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement