REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ribuan warga di bagian barat dan selatan Kota Makassar berbondong-bondong memadati Lapangan Stadion Mattoanging Andi Mattalatta untuk menunaikan Salat Idul Fitri 1438 Hijriah. Berdasarkan pantauan Antara, Ahad (25/6), jamaah yang sudah memadati lapangan hingga ke sisi terluar stadion di Jalan Cenderawasih dan Andi Mappanyukki itu mulai berdatangan sejak Rabu pagi pukul 06.00 Wita.
Khatib KH Amrullah Amri yang membawakan khotbah shalat Id menyampaikan, bahwa kemenangan umat Islam ketika mampu melalui bulan suci Ramadan dengan memanfaatkan semua waktu di bulan puasa untuk mencari amalan-amalan. "Pada hari kemenangan ini, kita berharap semua umat Muslim di dunia ini mampu mengambil hikmah Ramadan untuk diaplikasikan dalam kehidupan ini," ujarnya.
Amrullah mengatakan, mental warga harus dibina agar tercipta tatanan masyarakat yang lebih baik serta pribadi yang tangguh. Dia mengatakan, di dunia ini ada orang-orang yang merugi dan beruntung dan semuanya ada dalam kitab suci Islam, Al-Quran diantaranya dalam Surah At Tin (4) yang menyebutkan ada orang-orang yang beruntung karena keberuntungan seperti orang yang mendapat pangkat dan jabatannya.
Sedangkan, bagi kelompok orang-orang lainnya yang merugi adalah orang yang tidak memanfaatkan kehidupan yang diberikannya yakni tidak mendapatkan pangkat dan jabatan serta tidak melakukan amalan-amalan seperti salat, sedekah, puasa dan berinfaq. "Berbahagialah kita ketika diberi amanah, jabatan serta masih tetap menjalankan semua perintah agama. Alangkah celakanya jika di dunia kita tidak mendapatkan keberuntungan dan tidak menjalankan semua printah agama," katanya.
Karena jika itu terjadi, maka yang ada hanyalah penyesalan karena bulan Ramadan merupakan bulan 1000 bulan yang mempunyai amalan yang sangat tinggi dan di dalamnya dibukakan pintu-pintu surga dan pintu-pintu amal.
Menurutnya, puasa mengajarkan manusia untuk bisa memenangkan hawa nafsu. Puasa juga mengajarkan cinta kasih kepada sesama maupun penciptanya. Dia menyatakan, bahwa puasa sebagai penangkal hawa dan nafsu manusia karena setiap individu mempunyai jiwa barbar untuk menguasai yang satu dan lainnya.