Sabtu 24 Jun 2017 12:37 WIB

Bom di Dramaga, Bogor?

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Petugas Gegana mengidentifikasi tas mencurigakan. Ilustrasi.
Foto: ANTARA
Petugas Gegana mengidentifikasi tas mencurigakan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebuah benda mencurigakan diduga bom ditemukan di Dramaga, Bogor, Sabtu (24/6). Benda yang ditemukan sekitar pukul 03.00 WIB itu diduga bahan peledak dan tersimpan di dalam tas.

Tas tersebut diletakkan di halaman Klinik Farfa, Jln Raya Dramaga No. 46 Desa Babakan Kec. Dramaga Kab. Bogor. Penemuan tersebut pertama kali dilaporkan oleh dua orang saksi yaitu Ukat Sukatma dan Engkus.

Menurut siaran pers Biro Hukum, Promosi dan Humas Institut Pertanian Bogor, benda tersebut segera diamankan aparat. "Setelah benda tersebut dibuka ternyata isinya adalah plastik," kata siaran pers tersebut menurut penjelasan Kapolsek Dramaga.

Penemuan tas bermula saat saksi sedang siskamling dan melihat satu mobil jenis Avanza warna putih mondar mandir di jalan raya di depan Pos Pam Dramaga Ops Ramadniya 2017. Ketika melaju ke arah Bogor secara pelan pelan kemudian berhenti di TKP, ada satu orang turun dari mobil tersebut dan menaruh tas di TKP.

Orang tersebut lalu naik ke mobil dan mobil kemudian melaju ke arah Bogor. Atas temuan dan kecurigaan tersebut, kemudian saksi melaporkan ke Pospam Dramaga Ops Ramadniya dan diterima oleh Padal Pos Pam Ipda Jaya Laksana.

Laporan kemudian diteruskan Ke Kapolsek untuk selanjutnya dilaporkan ke Kapolres Bogor. Pukul 03.30 WIB Kabag Ops tiba di TKP untuk mengamankan lokasi dan pukul 05.30 WIB Kapolres tiba di TKP bersama Tim Jibom Gegana Kelapa Dua untuk melakukan evakuasi benda yang diduga bahan peledak tersebut.

Pukul 06.30 WIB dilakukan penutupan Arus kendaraan dari dua arah Bogor - Lw. Liang. Pukul 07.45 WIB kegiatan evakuasi selesai selanjutnya benda tersebut dibawa diamankan oleh Tim Jibom Gegana Kelapa Dua.

Seorang warga setempat, Ivan Permana Putra menyampaikan pada Republika bahwa insiden ini sempat menyebabkan kemacetan sejak pagi. Sehingga arus kendaraan dialihkan ke area dalam kampus

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement