REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan mengkaji keseimbangan jumlah pusat perbelanjaan jenis mal sehingga bisa diambil kebijakan untuk melakukan pembatasan.
"Pada waktunya saya perlukan kajian. Saya tidak ingin ada investor yang datang tidak diberikan keyakinan. Jadi perlu kajian," kata Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh, usai membuka secara resmi Transmart Carrefour Mataram, di Mataram, Jumat.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Kota Mataram yang terus berada di jalur positif dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan minat investor untuk menanamkan modalnya relatif tinggi.
Hal itu dibuktikan dengan nilai investasi setiap tahun rata-rata mencapai Rp8 triliun, di mana sebagian besar ke sektor jasa dan perdagangan.
Ahyar menambahkan, nilai investasi yang relatif tinggi tersebut mampu berkontribusi terhadap upaya menekan angka pengangguran dan kemiskinan di wilayah perkotaan. Sebab, banyak tenaga kerja yang terserap di dunia usaha.
"Jadi saya akan terus mendorong dan meyakinkan investor menanamkan modalnya di daerah kita," ujarnya.
Meskipun demikian, kata dia, bukan berarti pihaknya tidak memperhatikan aspek persyaratan yang harus dipenuhi oleh para investor, terutama yang berkaitan dengan tata ruang dan kelestarian lingkungan.
Pemerintah Kota Mataram memperketat pemberian izin bagi dunia usaha yang ingin berinvestasi di lokasi-lokasi tertentu karena Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah sudah direvisi.
"Jadi revisi tersebut salah satunya bertujuan untuk mempertahankan fungsi kelestarian lingkungan hidup dan ruang terbuka hijau," katanya.
Ditanya tentang banyaknya izin pasar modern, Ahyar menegaskan bahwa pihaknya tetap melakukan proses kajian sebelum keluarnya perizinan.
"Kita tetap terbuka terhadap investasi, tapi semua ada batasannya. Saya ini juga orang kampung," ucapnya pula.
Sementara itu, kehadiran Transmart Carrefour Mataram akan menambah persaingan bisnis pasar modern di Kota Mataram yang menjadi Ibu Kota Provinsi NTB.
Pusat perbelanjaan jenis mal di Kota Mataram, yang sudah lebih dulu beroperasi adalah Mataram Mall, Lombok Epicentrium Mall, dan Giant.
Pemkot Mataram juga sudah mengeluarkan puluhan izin pembukaan gerai pasar modern untuk Indomaret dan Alfamart yang beroperasi hingga perkampungan.
Ada juga beberapa gerai pasar modern yang tersebar di sejumlah kecamatan milik pengusaha lokal, yakni Niaga, Jembatan Baru, dan Ruby.