REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Bandung Elly Wasliah menggelar pengecekan ke rumah potong hewan (RPH) Ciroyom, Rabu (21/6) malam. Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan stok daging sapi jelang lebaran.
Berdasarkan pengecekan, Elly menjamin pasokan daging sapi segar di Kota Bandung tidak akan bermasalah. Sebab, stok sapi hidup yang ada RPH masih lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging hingga hari Raya Idul Fitri.
"Alhamdulillah barusan kita lihat bersama bahwa stok sapi potong di RPH masih aman. Perhitungan kami masih ada 1.100 ekor untuk persiapan lebaran. Jadi untuk kebutuhan daging potong khususnya sapi dalam kondisi aman," kata Elly di RPH Ciroyom, Rabu (21/6) malam.
Elly mengatakan jumlah tersebut dipasok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Bandung. Di mana jelang Lebaran, biasanya permintaan akan daging sapi bisa meningkat hingga 2,5 kali lipat dari hari biasa.
Ia menuturkan jika pada hari biasa RPH memotong hingga 80 ekor perhari. Namun mulai H-7, RPH mulai memotong lebih banyak lagi untuk disalurkan ke pasar tradisional. Untuk tahun ini juga disebutnya ada peningkatan permintaan jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Perkembangan tahun kemarin dalam kondisi H-4 potong 186 ekor. Tapi tahun ini periode yang sama kemarin potong 209 ekor satu hari. Ada peningkatan dibanding tahun kemarin," ujarnya.
Ia menambahkan biasanya puncak kebutuhan daging sapi saat Lebaran pada H-3. RPH memotong hingga enam kali lipat dari kebutuhan hari biasa atau mencapai 500 ekor.
Elly memastikan hingga Lebaran tidak akan ada gejolak harga daging sapi karena stok aman serta feedloter juga tidak menaikan harga. Sehingga kalau ada pedagang yang menaikan harga daging, pihaknya akan menelusuri dan menindak lebih lanjut.
"Berdasarkan monitoring harga daging masih relatif stabil dari awal Ramadhan sampai sekarang tidak ada perubahan. Dari feedloter tidak ada kenaikan sama sekali. Kalau ada kenaikan harga daging di pedagang ini perlu kita telusuri. Dari pusatnya tidak ada kenaikan. Stok juga mencukupi," tuturnya.
Sapi-sapi yang dipasok ke Kota Bandung biasanya 90 persen merupakan sapi impor dari Australia dan New Zeland. Sementara 10 persennya merupakan sapi lokal.