Rabu 21 Jun 2017 18:53 WIB

Ryamizard Ajak Malaysia dan Filipina Jaga Keamanan Wilayah

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu berpidato di 16th International Institute for Strategic Studies Shangri-la Dialogue (IISS) pada Konferensi Keamanan Asia, 4 Juni 2017, di Singapura.
Foto: AP/Joseph Nair
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu berpidato di 16th International Institute for Strategic Studies Shangri-la Dialogue (IISS) pada Konferensi Keamanan Asia, 4 Juni 2017, di Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menandatangani perjanjian trilateral antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina, dalam patroli maritim terkoordinasi atau disebut Trilateral Maritime Patrol Indomalphi.

Kegiatan trilateral tersebut diteken Ryamizard bersama Menhan Malaysia Dato Sri Hishammuddin Tun Hussein dan Menhan Filipina Delvin Lorenzana di Tarakan, Kalimantan Utara pada Senin (19/6) lalu. Peresmian ditandai dengan demonstrasi Indomalphi Quick Response, Sailing Pass yang melibatkan kapal perang dari ketiga negara dan flying pass.

Ryamizard mengatakan, Trilateral Maritime Patrol Indomalphi menjadi tonggak bersejarah untuk meningkatkan persatuan di negara-negara Asia Tenggara dalam mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan. "Kita ingin mencegah agar daerah perairan di Asia Tenggara ini tidak jadi ajang teror seperti bajak laut di Somalia," kata Ryamizard, Rabu (21/6/2017).

Selain itu, kata mantan KSAD tersebut, kerja sama tiga negara tersebut juga bisa menangkal masuknya kelompok teror ISIS. Seperti diketahui, saat ini pemerintah Filipina sedang gencar menghadapi perang melawan kelompok simpatisan ISIS di Marawi. "Kerja sama ini sangat diperlukan dan diperluas, bukan saja pada operasi laut, juga di darat dan udara, serta melibatkan negara ASEAN lainnya," ujat Ryamizard.

Pasalnya, untuk menghadapi ancaman faktual teror global dan ISIS, diperlukan persatuan bagi negara-negara ASEAN. Sebagai kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh, ASEAN wajib untuk terus meningkatkan stabilitas keamanannya, agar bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Kerja sama ini bisa memberikan manfaat optimal bagi ketiga negara dan keamanan kawasan ASEAN," kata Ryamizard.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement