Selasa 20 Jun 2017 02:29 WIB

Polda NTT Perketat Pengamanan Labuan Bajo

Dua penari memperagakan gerakan Tari Caci di Pantai Pede, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Dua penari memperagakan gerakan Tari Caci di Pantai Pede, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur memperketat pengamanan di sejumlah pintu masuk khususnya di Labuan Bajo, Manggarai Barat, setelah dua terduga teroris ditangkap aparat di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (17/6).

"Penangkapan teroris di Bima menjadi atensi kita untuk memperketat pengamanan di Labuan Bajo yang menjadi daerah terdekat dengan NTB dan juga merupakan kawasan wisata," kata Kapolda NTT Irjen Pol Agung Sabar Santoso di Kupang, Senin.

Hal ini disampaikannya menanggapi penangkapan dua terduga teroris di Bima, usai memimpin upacara Gelar Pasukan Ramadniya Turangga 2017 di Lapangan Markas Polda NTT.

Komandan berbintang dua itu mengatakan kasus teroris di Bima membuat pihaknya tidak ingin kecolongan dalam menjaga keamanan di wilayah provinsi berbasis kepulauan itu.

"Saya tidak ingin kecolongan, jadi minta dicek semua identitas orang-orang baru yang masuk ke Labuan Bajo," tuturnya.

Pemeriksaan keamanan akan dilakukan dari pintu ke pintu khususnya bagi orang-orang yang dicurigai akan menggangu keamanan di daerah itu.

Pengamanan itu diharapkan mendapat bantuan dari tokoh masyarakat setempat, serta masyarakat di Manggarai Barat khususnya di Kota Labuan Bajo dan sekitarnya.

"Saya sudah memerintahkan seluruh Kapolres di daerah bekerja dengan Babinsa serta aparat pemerintah mulai dari desa hingga lurah serta ketua RT dan RW untuk mendata orang-orang baru yang menginap di wilayah mereka," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan Densus 88 dan Brimob Den A Bima menangkap dua terduga teroris pelarian Poso, Sulawesi Tengah, berinisial KW dan NH di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (17/6) pekan lalu.

Penangkapan kedua teroris berawal dari penangkapan KW di sekitar Paruga Nae, Kecamatan Talabiu, Sabtu (17/6) sekitar pukul 17.55 WITA. Selanjutnya, Tim Densus 88 mengembangkan informasi dan melakukan penangkapan NH di Desa Dore, Kecamatan Palibelo, sekitar pukul 18.30 WITA.

Selain menangkap kedua terduga teroris, Tim Densus 88 dan Brimob Den A Bima yang dibantu anggota Polres Bima Kabupaten juga mengamankan sejumlah bahan berbahaya ketika penggerebekan di rumah NH di Desa Dore.

Bahan kimia berbahaya tersebut diduga akan dijadikan sebagai bahan untuk membuat bom.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement