Senin 19 Jun 2017 19:00 WIB

Sandi Pastikan Pasokan Daging untuk Lebaran Aman

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
Wakil Gubernur DKI terpilih Sandiaga Uno meninjau pasokan daging sapi di gudang pendingin milik PT. Suri Nusantara Jaya di Kawasan Industri Delta Silicon, Bekasi, Jawa Barat, Senin (19/6).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wakil Gubernur DKI terpilih Sandiaga Uno meninjau pasokan daging sapi di gudang pendingin milik PT. Suri Nusantara Jaya di Kawasan Industri Delta Silicon, Bekasi, Jawa Barat, Senin (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI terpilih Sandiaga Uno meninjau pasokan daging sapi di gudang pendingin milik PT. Suri Nusantara Jaya di Kawasan Industri Delta Silicon, Bekasi, Jawa Barat. Sandi memastikan pasokan daging sapi sampai lebaran Idul Fitri aman.

"Kita lihat stok daging untuk lebaran di DKI Jakarta sangat-sangat aman stoknya. Jadi ini pesan yang kita sampaikan kepada masyarakat untuk kebutuhan daging selama lebaran Alhamdulillah terpantau sangat cukup," kata Sandi, Senin (19/6).

Sandi meninjau lokasi gudang penyimpanan bersama dengan pihak Bulog, Komite Daging Sapi Jakarta Raya dan pihak PT. Suri Nusantara Jaya. Perusahaan ini merupakan importir daging sapi yang bermitra dengan Bulog untuk penyimpanan daging sapi beku.

Gudang pendingin ini berkapasitas 30 ribu ton dan daging disimpan dalam suhu -22 derajat celcius. Dari total tersebut, 10 ribu ton milik Bulog berada di cold storage ini. Sandi sempat melihat daging beku di gudang pendingin dengan mengenakan jaket tebal.

Dalam kesempatan tersebut, secara simbolik beberapa pedagang dari Pasar Kramat Jati, Pasar Ciracas dan lain-lain membeli daging sebanyak satu ton yang langsung dijual Sandi. Cara ini diyakini bisa memotong rantai distribusi yang menyebabkan mahalnya harga daging sapi.

"Ini contoh konkret menyederhanakan dan membuka rantai distribusi dari pemasok ke cold storage dan langsung ke pedagang. Angkanya dibuka Rp 66 ribu, dilepas di pasarnya para pedagang pasar diharapkan bisa menjual di angka Rp 75-80 ribu," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement