REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Porli Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto meminta agar Novel Baswedan hati-hati dalam menyebutkan nama. Apalagi, kata dia, jika celetukan adanya nama anggota tersebut tidak dibarengi dengan alat bukti.
"Kalau dia menyebutkan nama sebaiknya hati-hati karena kalau menyebutkan nama dan tidak terbukti maka akan ada implikasi hukumnya," ujar Setyo di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (16/6).
Setyo mengaku khawatir jika nama yang disebutkan Novel ternyata tidak terbukti. Sehingga dia menyarakan agar Novel segara menuangkan informasi tersebut kedalam berita acara pemeriksaan (BAP). "Oleh sebab itu saya sarankan kalau memiliki informasi silakan dituangkan dalam BAP," kata dia.
Untuk diketahui dalam dua bulan ini kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel, belum juga menemukan titik terang. Berkali-kali kecurigaan kepada seseorang dan telah dilakukan pemeriksaan, namun ternyata berakhir dengan tidak ada bukti.
Novel Baswedan curiga akan kasus yang menimpanya tidak kunjung usai ditangani kepolisian. Bahkan dalam suatu wawancara dengan TIME, dia mengungkapkan adanya dugaan keterlibatan jenderal kepolisian di balik siraman air keras tersebut. Sehingga, penyidik kesulitan mengungkapkan kasusnya lantaran hal tersebut.
Pihak kepolisian sendiri nampak kecewa dengan tindakan Novel. Berkali-kali polisi justru menyarankan agar Novel segara mau diperiska. Dengan begitu menurut polisi jika akan ada informasi-informasi baru dapat segera ditindak lanjuti oleh penyidik.