REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pernah menemui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk membahas kebijakan lima hari sekolah (LHS). "Pak menteri sudah jauh-jauh hari ketemu PBNU," kata Dirjen Dikdasmen Kemendikbud Hamid Muhammad di Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Kamis (15/6).
Saat itu, ia mengatakan, PBNU tidak memberi respons apapun terhadap penjelasan mendikbud tentang kebijakan LHS. "Waktu itu tak ada komentar apa-apa," jelasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zain mengatakan telah berkomunikasi dengan Istana untuk menyampaikan keberatan terhadap kebijakan LHS. Menurutnya, selama ini sistem pengajaran pendidikan keagamaan sudah berlangsung dengan baik.
Helmy mengaku, berdasarkan informasi yang diterima Presiden Joko Widodo telah meminta Mendikbud Muhadjir Effendy membatalkan rencana kebijakan sekolah lima hari dan delapan jam tersebut.