Kamis 15 Jun 2017 15:39 WIB

Jokowi Sapa Warga dengan Bahasa Ngapak

Joko Widodo
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyapa masyarakat Cilacap dengan menggunakan bahasa khas daerah itu atau yang lebih dikenal dengan sebutan basa ngapak.

"Kepriwe kabare? Apik? Sae nggih?" Sapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pendopo Wijaya Kusuma Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (15/6).

Masyarakat pun riuh rendah mendengar sapaan Presiden itu, mereka menjawab serempak sambil tertawa gembira. Sapaan Presiden itu disampaikan kepada 2.500 warga yang hadir untuk menerima program sertifikat tanah dari empat kabupaten di Jawa Tengah yakni Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, dan Purbalingga.

Sebelumnya disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bahwa setiap Kamis di Jawa Tengah komunikasi yang digunakan adalah bahasa Jawa. Sementara di Cilacap, bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa ngapak yang memang merupakan bahasa daerah setempat.

Namun Presiden tidak melanjutkan lebih banyak menggunakan bahasa tersebut karena banyak hadirin yang tidak mengerti bahasa Jawa. Presiden pun melanjutkan pidatonya dalam bahasa Indonesia.

"Yang dibagikan adalah 2.550 sertifikat, semua diangkat mau saya hitung," kata Presiden.

Ia pun kemudian menghitung dalam bahasa Jawa dari satu sampai terlompati hingga 2.500 yang kemudian disambut dengan tawa. Ia pun mengatakan bahwa di Jawa Tengah ini baru separuhnya yang memegang sertifikat dari bidang-bidang tanah yang ada atau baru 49 persen. Dan khusus untuk Jawa Tengah akan dikeluarkan 500 ribu sertifikat.

"Seluruh Indonesia 5 juta, tahun depan 7 juta, tahun depannya lagi 9 juta," kata Presiden.

Menurut Presiden, pemerintah ingin kebut program sertifikasi tanah lantaran ingin mengurangi sengketa lahan di lapangan akibat tidak adanya sertifikat. "Sertifikat adalah tanda bukti hak, kalau ada sertifikat, bukti hukum ada," kata Presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement