Kamis 15 Jun 2017 07:45 WIB

Smart City Kota Cirebon Tonjolkan Kearifan Lokal

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Sandy Ferdiana
Sekda Kota Cirebon, Asep Dedi (kedua dari kanan) di acara penandatanganan MoU antara Pemkot Cirebon sebagai peserta Gerakan Menuju 100 Smart City dengan Kemenkominfo di Kota Makassar, 22-23 Mei 2017.
Foto: Dok Humas Pemkot Cirebon
Sekda Kota Cirebon, Asep Dedi (kedua dari kanan) di acara penandatanganan MoU antara Pemkot Cirebon sebagai peserta Gerakan Menuju 100 Smart City dengan Kemenkominfo di Kota Makassar, 22-23 Mei 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kota Cirebon telah lama dikenal sebagai kota jasa dan perdagangan. Kota di pesisir pantura Provinsi Jabar itu berkembang pesat seiring dengan meningkatnya pembangunan di berbagai bidang. Tak cukup hanya di situ, kini Kota Cirebon juga akan segera menjadi smart city.

Proyeksi itu tertuang dalam Surat Keputusan Kemenkominfo RI Nomor 265.KOMINFO/DJAI/AI.01.05/05/2017 tanggal 5 Mei 2017 tentang Penyampaian Hasil Seleksi Assesment Gerakan Menuju 100 Smart City. Dalam surat tersebut, Kota Cirebon menjadi salah satu dari 25 kota/kabupaten yang lulus seleksi menjadi peserta Gerakan Menuju 100 Smart City.

Smart city adalah konsep tata kelola kota yang disusun secara cerdas untuk menyelesaikan setiap persoalan atau masalah yang dihadapi masyarakat. Hal tersebut dilakukan melalui pengelolaan sumber daya dan komunitas yang ada, yang diwujudkan dalam strategi penyelesaian masalah, pelayanan publik dan penciptaan situasi dan kondisi kota yang sejahtera dan nyaman.

‘’Elemen-elemen smart city terdiri dari smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment,’’ ujar Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon Iing Daiman S.IP, M.Si.

Sebagai tindak lanjut dari penetapan Kota Cirebon sebagai peserta Gerakan Menuju 100 Smart City, Pemkot Cirebon telah menandatangani MoU dengan Kemenkominfo, di Kota Makassar, 22-23 Mei 2017. Penandatangan itu juga dilakukan oleh 25 kabupaten/kota lainnya yang lulus seleksi.

Dalam kesempatan tersebut, Pemkot Cirebon diwakili Sekda Kota Cirebon Asep Dedi. Selain Sekda, delegasi dari Kota Cirebon yang turut hadir adalah Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon Hj Lili Eliyah dan Kepala DKIS Iing Daiman.

Iing menjelaskan, untuk menuju smart city, Kota Cirebon telah melakukan transformasi e-Gov. Transformasi itu dimulai sejak terbitnya Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government.

Transformasi kemudian dilanjutkan pada 2004, dengan dilakukannya inisiasi pembangunan e-Government Pemerintah Kota Cirebon. Pada 2005, diadakan perluasan infrastruktur e-Government menggunakan teknologi wireless.

Setelah itu, pada 2006, dilakukan akses internet satu pintu dan  peningkatan kapasitas bandwidth. Pada 2007, dilaksanakan pengembangan dan penerapan aplikasi melalui Intranet Pemerintah Kota, 2011 penyusunan Rencana Induk e-Government, 2014 pengembangan dan penerapan aplikasi online untuk Layanan dan Informasi Publik dan 2017 Gerakan Menuju Cirebon Smart City.

‘’Konsep Smart City yang kami jalankan berbasis kearifan lokal,’’ tutur Iing. Iing menyebutkan, konsep program Smart City yang dijalankan Pemkot Cirebon itu terdiri dari Cirebon JEH (Jaringan Edukasi Hukum), yakni untuk edukasi dan penangan masalah hukum, Cirebon Lengko (Layanan Elektronik Kesehatan Online), yakni sistem pelayanan antrian online berbasis Android dan informasi berbasis Android ketersediaan ruang rawat inap di RSUD Gunung Jati.

Selain itu, Cirebon TANGI (Tangani Apapun secara Integrasi dan Sinergi) yang terdiri dari implementasi aplikasi LAPOR (Layanan Aspirasi Pengaduan Online Rakyat), layanan 112 kedaruratan yang terintegrasi dengan pemadam kebakaran, kepolisian dan kedaruratan kesehatan 119, serta integrasi dan interkoneksi antarprogram/aplikasi.

Program lainnya adalah Cirebon Aja Klalen, Cirebon Sedulur (Sistem Elektronik Pelayanan Digital Kelurahan), dan Cirebon Sega Jamblang (Sistem Elekronik Kepegawaian dan Evaluasi Kinerja secara Gamblang) seperti Simpeg, E-Lakip, Tepra dan lainnya.

Program selanjutnya adalah Portal Satin Cirebon Pasti Weru, yakni penyajian informasi Kota Cirebon dalam satu portal, Program Wadul Bae (Warga Peduli Bocah lan Emboke) yang merupakan konsep penanganan terpadu kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Kota Cirebon saat ini telah memiliki Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) yang menjadi  percontohan nasional. Di sekolah, siswa diperankan sebagai pelapor dan melapor jika ada kejadian di lingkungannya.

Program berikutnya adalah IMM Kota Cirebon (Intelegent Media Management/Pengelolaan Media secara Pintar). Program tersebut merupakan sinergi antara Indosat FGD dan Telkomsel Loop Arena kawasan Bima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement