REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah penari unjuk gigi dalam acara bazar fan pasar murah Ramadhan yang digelar Persaudaraan Istri Anggota (PIA) DPR RI. Setiap hari dalam bazaar tersebut terdapat gelar kreasi yang diisi oleh berbagai pertunjukkan dari beberapa daerah di Nusantara.
"Kemarin kita membawa para penari dari Papua untuk menarikan beberapa tarian dari pulau Cendrawasih tersebut seperti Sajojo. Lalu juga ada tarian sasando. Sedangkan hari ini kita akan mempersembahkan tarian Saman dari Aceh serta gelar busana Batik Nusantara dan juga Nasyid," kata sekretaris Bazaar Ramadhan Ibu Aliya Baskoro Yudhoyono di gedung Nusantara II DPR RI dalam keterangannya, Rabu (14/5).
Selain melibatkan pelaku ekonomi daerah, acara yang digelar 13-15 Juni ini juga menggandeng pelaku seni. "Kebudayaan yang kita miliki di Nusantara tentunya merupakan kekayaan kita sebagai negara yang memiliki ribuan pulau. Untuk itu, kita juga harus mengapresiasi dan menggaungkannya juga di negara sendiri," ucap Wakil Ketua PIA DPR RI, Grace Fadli Zon.
Ishta Agus Hermanto menambahkan, para pelaku seni kebudayaan Nusantara sudah seharusnya mendapat perhatian khusus masyarakat Indonesia secara luas. "Kita apresiasi dan lestarikan dimulai dari lingkungan kita dahulu. Jangan sampai ketika negara lain mengakuinya, kita baru panik dan protes," jelas salah satu pimpinan PIA DPR RI tersebut.
Bazaar Ramadhan PIA DPR RI ini berlangsung setiap tahun dan melibatkan lebih dari 80 UKM yang tersebar di seluruh Nusantara. Selain Bazaar, ada juga pembagian kupon sembako yang diperuntukkan bagi para karyawan/ti yang tergabung di dalam lingkungan DPR RI guna meringankan kebutuhan Ramadhan.
"Kemarin kami melihat karyawan/karyawati di lingkungan DPR RI dan bahkan juga masyarakat umum antri cukup panjang untuk membeli sembako murah dan kebutuhan pokok lainnya pada Pasar Murah, luar biasa animo dan antusias mereka", ujar Lisa Robert Kardinal selaku Wakil Ketua Pelaksana Pasar Murah dan Bazaar Ramadhan Nusantara tahun ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
