REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUM --Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan orasi ilmiah di acara sidang terbuka senat akademik Universitas Muhammadiyah Sukabumi Selasa (13/6). Kegiatan yang digelar dalam rangka milad ke-14 Universitas Muhammadiyah Sukabumi ini dihadiri ribuan warga.
Warga secara antusias mendatangi Gedung Anton Sudjarwo Komplek Sekolah Pembentukan Perwira Polri (Setukpa) di Kota Sukabumi sejak Selasa pagi. Dalam kesempatan tersebut hadir pula Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir
Gatot menerangkan, penduduk Indonesia sekitar 90 persen adalah Muslim. ''Muslim inilah yang saya yakini berdasarkan fakta sejarah yang mengkoordinasikan para pemuda sehingga lahirnya sumpah pemuda dan mengajak bergotongroyong untuk memeredekan bangsa ini," ujarnya.
Muslim pula, kata dia, yang menghadiahkan sila pertama Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. ''Maka saya yakin yang lebih pancasilais ya Muslim dan jangan diragukan lagi itu,'' katanya menambahkan.
Ia menjelaskan pelaksanaan orasi ilmiah dan kuliah umum ini sudah dilakukan pada saat ia menjabat Pangkostrad. Tepatnya, lanjut dia, dimulai sejak 7 Maret 2014 yang lalu.
Intinya, kata Gatot, dalam materi orasi ilmiah disampaikan bahwa negara Indonesia sangat kaya. Disebutkan pula mengenai jumlah penduduk dunia yang meningkat secara luar biasa melebihi kapasitas daya tampung bumi.
Gatot menerangkan kondisi perang di dunia sekarang ini yang sekitar 90 persen dilatarbelakangi masalah energi minyak. Energi ini akan habis dan hanya bisa digantikan dengan tumbuh tumbuhan yang semuanya ada di negara khatulistiwa.
Ia mengungkapkan ada tiga negara yang berada di khatulistiwa yakni ASEAN, Afrika Tengah dan Amerika latin. Indonesia lanjut dia merupakan salah satu negara khatulistiwa tersebut.
Jika energi minyak habis kata Gatot maka negara lain akan beralih ke negara khatulistiwa yang kaya akan sumber daya alam. Oleh karena itu, kata dia, TNI berupaya menjaganya bersama-sama dengan masyarakat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
