REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan akan memotong tunjangan kinerja daerah (TKD) pegawai negeri sipil (PNS) yang ketahuan membawa mobil dinas untuk mudik. Menurutnya, PNS seharusnya malu mudik menggunakan mobil dinas karena jumlah TKD mereka sudah besar.
"Kita kan sudah punya teknologinya. Kita lihat atas nama siapa. Kan keterlaluan ya. TKD sudah cukup tinggi, cukup besar mereka, terus kalau mau mudik pakai kendaraan dinas apa enggak malu itu?" ujar Djarot di Balai Kota, Senin (12/6).
Ia kemudian menegaskan kendaraan dinas agar digunakan sesuai dengan fungsinya. "Karena kendaraan dinas kan untuk dinas, bukan untuk acara keluarga, apalagi mudiknya sampai jauh, ke Sumatera misalnya atau ke Jawa Timur, pulang ke Blitar. Waduh, jangan," katanya.
Selain itu, Djarot mengatakan masyarakat perlu mengawasi hal ini secara objektif dan tidak mencari-cari kesalahan PNS. "Misalnya foto, padahal itu bukan lebaran sekarang, lebaran dulu, atau dua tahun yang lalu, bisa saja hal-hal seperti ini lho. Marilah kita sama-sama dewasa, masyarakat juga dewasa, pemerintah juga dewasa di dalam melayani warga," ujarnya.
Sebelumnya, Djarot sudah mengingatkan kepada para PNS DKI Jakarta agar tidak menggunakan mobil dinas untuk mudik lebaran. Menurut mantan Wali Kota Blitar itu sangat tidak elok bila mudik menggunakan mobil dinas yang merupakan fasilitas negara. "Kecuali, masih di daerah Jakarta," kata Djarot, Kamis (8/6).