REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Mochamad Iriawan menyebutkan konten pornografi di situs baladacintarizieq(dot)com awal mula muncul justru bukan di Indonesia. "Kan sedang kami dalami, karena konten pertama keluar dari Amerika di anonymous itu. Itu yang agak kesulitan. Itu dari luar, dari Amerika, Anonymous. Kami sedang lakukan penyelidikan," kata dia di Mapolda Metro Jaya, Senayan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (8/6).
Munculnya konten pornografi dari server luar negeri itu mengakibatkan polisi kesulitan melacak pelaku penyebar konten itu. Sehingga, polisi perlu berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk melacak pelaku penyebar dan pembuat situs Baladacintarizieq.
"Ya itu kan dari luar, kami gak gampang. Kalau di dalam (negeri) enak, kami bisa langsung. Kalau luar kan kami mesti koordinasi dengan mereka. Ini mesti koordinasi dengan pemerintah setempat," ujar Iriawan menambahkan.
Meski demikian, polisi terus berusaha melacak pembuat situs dan penyebar konten pornografi itu. Hal itu diwujudkan dengan pengerahan sejumlah ahli. Iriawan menyebutkan ahli telematika dan teknologi Informasi telah dikerahkan untuk mencari petunjuk keberadaan pembuat situs penyebar. "Ada enam ahli yang ada," kata dia.
Kasus dugaan obrolan pornografi antara Imam FPI Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein mencuat setelah screenshot percakapan yang diduga dilakukan oleh mereka dilansir di situs Baladacintarizieq(dot)com. Akibatnya screenshot yang mengandung konten pornografi itu pun tersebar cepat di kalangan warganet. Polisi pun masih mencari penyebar yang akan terancam pasal ITE itu.
Baca Juga: Ini Tujuan Habib Rizieq ke Luar Negeri