Kamis 08 Jun 2017 05:36 WIB

Ini Tanggapan MUI Soal 'Pengucilan' Qatar

Rep: Santi Sopia/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mencermati perkembangan terakhir terkait keputusan Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, Mesir, Yaman, Libya dan Maladewa yang telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.

Menurut Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi, MUI mengharapkan kepada semua negara yang sedang bertikai untuk menahan diri dan lebih mengedepankan mekanisme dialog, negosiasi serta rekonsiliasi untuk menyelesaikan masalah.

"MUI mengimbau kepada semua negara untuk menghormati prinsip-prinsip hubungan internasional, seperti saling menghormati kedaulatan masing-masing negara dan tidak ikut campur urusan dalam negeri negara lai," kata Zainut kepada Republika, Kamis (8/6) dini hari.

MUI, lanjut dia, juga mendesak pemerintah Indonesia berperan menjadi mediator dan negosiator di antara negara yang sedang berkonflik. Pemerintah diminta memprakarsai untuk melaksanakan dialog damai dengan semua negara untuk mencari solusi yang terhormat dan bermartabat.

MUI mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah dalam memerangi terorisme dan bekontribusi dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan serta keamanan global. MUI meminta pemerintah Indonesia untuk mengantisipasi perkembangan situasi keamanan serta menyiapkan langkah-langkah darurat untuk pengamanan bagi WNI yang berada di Qatar, Arab Saudi dan semua negara yang sedang berkonflik.

Pemerintah Indonesia diharapkan melakukan koordinasi dengan otoritas negara setempat guna memastikan keamanan dan keselamatan seluruh WNI di Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, Mesir, Yaman, Libya dan Maladewa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement