Rabu 07 Jun 2017 17:15 WIB

Pasar di Bogor Dipasok 8 Ton Bawang Putih

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Nur Aini
Pedagang memilah bawang putih impor di Pasar Induk Kramat Jati , Jakarta, Kamis (23/4). (prayogi/Republika).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang memilah bawang putih impor di Pasar Induk Kramat Jati , Jakarta, Kamis (23/4). (prayogi/Republika).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor memasok 8 ton bawang putih ke pasar. Hal tersebut guna menjaga kestabilan harga sembako di bulan Ramadhan.

Harga bawang putih dipatok dengan harga Rp 25 ribu per kg untuk konsumen dan Rp 23 ribu per kg untuk pedagang. Dirut PD Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor Andri Latief menjelaskan, pada awal Ramadhan, harga bawang  putih sempat menyentuh Rp 46 ribu per kg.

Menurut Andri, harga kebutuhan memang tidak dapat dikontrol, tetapi dengan operasi pasar, diyakini akan dapat dikendalikan. Terkait bawang putih, Andri menjelaskan pasokan bawang putih yang diterima dari pemasok memang jumlahnya sedikit.

“Secara umum harga kebutuhan dan ketersediaan harga bahan pokok relatif masih stabil. Kami juga intens melakukan koordinasi dengan pihak kementerian dan dinas terkait. Sejumlah sembako mengalami kenaikan akibat permainan ulah spekulan nakal. Namun berhasil dikendalikan,” kata Andri pada Selasa (6/6).

Andri menjelaskan, menjelang dan hingga saat Ramadhan, harga bahan kebutuhan umumnya mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan meningkatnya permintaan. Selain itu ada juga permainan kotor para spekulan dalam menimbun barang-barang kebutuhan.

“Bahkan pemerintah pusat saat menjelang Ramadhan telah melaksanakan konferensi video yang dipimpin langsung Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian didampingi beberapa menteri dengan para kepala daerah untuk mengantisipasi melonjaknya harga kebutuhan dan mencegah aksi para spekulan nakal,” kata Andri.

Sedangkan untuk produk lain yang harganya masih cukup tinggi adalah  rawit merah. Harganya masih Rp 65 ribu per kg. Harga itu sudah turun dibanding awal Ramadhan yang sempat menembus Rp 100 ribu. “Harganya sempat mengalahkan harga daging,” ujar Andri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement