Rabu 07 Jun 2017 02:21 WIB

Pemerintah Jual Murah Bawang Putih di Solo

Rep: Adrian Saputra/ Red: Andri Saubani
Pekerja menata tumpukan bawang putih saat operasi pasar bawang putih di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/6). Operasi pasar serupa yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan juga digelar di dua pasar di Solo.
Foto: ANTARA FOTO/R. Rekotomo
Pekerja menata tumpukan bawang putih saat operasi pasar bawang putih di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/6). Operasi pasar serupa yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan juga digelar di dua pasar di Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Pemerintah menggelar operasi pasar khusus komoditi bawang putih. Operasi pasar berlangsung di dua pasar tradisional di Solo yakni Pasar Gede dan Pasar Legi pada Selasa (6/6) siang.

Staf Khusus Menteri Perdagangan, Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Peningkatan Sarana Perdagangan, Eva Yuliana mengatakan, kegiatan tersebut sebagai respons pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan harga bawang putih. Dalam kesempatan tersebut sebanyak 58 ton bawang putih jenis Sinco dijual murah kepada warga.

“Kami menggelar operasi pasar bawang putih di dua pasar yakni pasar Legi dan pasar Gede karena warga terutama pedagang eceran lebih banyak mendapatkan bawang disini. Setelah ini kami akan evaluasi apakah berpengaruh terhadap penurunan harganya,” tutur Eva. Eva mengungkapkan Kementrian Perdagangan akan memperbanyak tempat operasi pasar khusus komoditi bawang putih di daerah-daerah jika dalam waktu dekat harganya tak kunjung turun.

Terkait kenaikan harga bawang putih terutama jenis Keting, kata dia, disebabkan periode panen bawang tersebut yang lambat dibanding jenis bawang lainnya seperti bawang Sinco. Saat ini, berdasarkan data TPID Solo, komoditas bawang putih besar di Solo dijual dengan harga Rp 61 ribu kg. Bawang putih jenis kating diharga sekitar Rp 40 ribu kg. Sedangkan bawang Sinco yang dijual murah Rp 25 ribu per kg.

Kendati bawang Sinco lebih murah, kata Eva, kualitas dan rasanya tak jauh berbeda dengan bawang Kating atau jenis lainnya yang harganya lebih tinggi. Bawang Sinco tersebut diimpor langsung dari Cina.

Operasi pasar komoditi bawang putih Sinco itu pun menyita perhatian pengunjung pasar. Warga antusias membeli bawang tersebut. Hadi Subroto (44 tahun) salah satu warga yang antusias memburu bawang Sinco merasa senang dengan digelarnya operasi pasar tersebut.

Dia mengaku terbantu dengan impor bawang Sinco yang dijual dengan harga yang murah.  “Karena harga bawang putih mahal, saya mikir-mikir mau beli banyak. Sekarang saya beli satu kilogram langsung untuk stok di rumah, biasanya sedikit saja paling Rp 5 ribu,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement