Selasa 06 Jun 2017 20:21 WIB

Said Aqil: Ibadah Bukan untuk Bisnis dan Politik

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyampaikan kritiknya terkait agama yang sering kali dijadikan sebagai bisnis dan dimanfaatkan untuk politik. Ia mengingatkan, seharusnya bisnislah yang dijadikan sebagai ibadah.

“Sarung budaya, batik budaya untuk salat untuk ibadah. Jangan dibalik agama untuk budaya gamis untuk demo. Enggak bener itu. Berbisnis untuk ibadah jangan kebalik. Ibadah untuk bisnis, shalat jumat untuk politik, enggak bener itu menurut saya,” ujar Said saat memberikan ceramah di acara buka bersama di rumah Ketua DPD di Jakarta, Selasa (6/6).

Lebih lanjut, Said juga meminta agar agama harus dipelajari dan disyiarkan di tanah air.  Mempertahankan tanah air, kata ia, merupakan amanah yang harus dilakukan. Dua hal inipun sudah tercantum dalam Pancasila yang juga merupakan amanat dari Allah.

“Oleh karena itu, dua amal itu harus kita pertahankan. Lah dua amal ini sudah tercantum dalam Pancasila. Pancasila sila pertama melambangkan penegasan amanat dinniyah. Yang 4 sila amanah wathaniyah membangun bangsa ini, baik manusianya, alamnya, insfrastrukturnya dalam rangka menjalankan amanat wathaniyah,” jelas Said.

Said pun juga menyampaikan agar mengamalkan Islam Nusantara, yakni dengan mempertahankan budaya dan menjadikan budaya tersebut sebagai infrastruktur agama.

“Maka itu Islam nusantara yang saya maksud adalah kita pertahankan budaya dan kita jadikan budaya itu infrastuktur agama,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement