Selasa 06 Jun 2017 16:50 WIB

Banjir Bandang Landa Dua Titik di Cilaku Cianjur

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Bencana banjir bandang secara bersamaan melanda dua titik di Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Selasa (6/6) dini hari. Peritiswa tersebut terjadi akibat meluapnya aliran sungai yang berada di sekitar permukiman warga.

Lokasi banjir pertama berada di Kampung Pasirhayam RT 01 RW 03 Desa Rancagoong. Sementara titik kedua berada di Kampung Ciharashas, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.

‘’ Banjir merendam areal persawahan dan sebuah toko meubel,’’ ujar Ketua RT 01 Kampung Pasir Hayam E Rustandi (70 tahun) kepada wartawan. Ia mengatakan lahan persawahan yang terendam mencapai luasan sekitar dua hektare.

Selain itu kata Rustandi, banjir juga dikhawatirkan menggerus pondasi rumah warga yang berada di pinggiran Sungai Cisarua Gede. Data yang dihimpun terang dia ada sekitar empat unit rumah yang terancam tergerus aliran sungai yang meluap.

Dampaknya terang Rustandi, ketika hujan turun cukup lama maka warga merasa khawatir dan waspada. Sehingga lanjut dia warga berharap pemkab bisa membantu warga dalam membangun pondasi yang kuat di pinggiran sungai.

Sementara itu pemilik toko yang terendam banjir lumpur Umar (40) mengatakan, peristiwa banjir terjadi sekittar pukul 01.00 WIB. ‘’ Pada saat banjir masuk ke rumah kami segera mengevakuasi sejumlah barang di dalam toko,’’ cetus dia.

Di tempat terpisah banjir di Kampung Ciharashas teradi di dua RT yakni RT 02 dan 03 di RW 07. Banjir itu terjadi akibat meluapnya aliran Sungai Ciharashas sekitar pukul 01.00 WIB hingga 04.00 WIB. Awalnya, ketinggian banjir hanya beberapa centimeter. Namun lama kelamaan bertambah menjari setinggi lutut orang dewasa. Pada Selasa pagi banjir mulai surut.

''Banjir terjadi ketika warga akan bersiap sahur sekitar pukul 02.00 WIB," terang salah seorang warga Kampung Ciharashas Tedi Rustandi (28 tahun) kepada wartawan. Ia mengatakan ketinggian banjir sempar mencapai setinggi lutut orang dewasa.

Menurut Tedi, guyuran hujan sempat reda sekitar pukul 03.00 WIB. Namun sekitar pukul 04.00 WIB hujan kembali mengguyur sehingga ketinggian air bertambah.

Tedi mengatakan, sebelumnya aliran Sungai Ciharashas belum pernah meluap hingga merendam permukiman warga. Kali ini lanjut dia aliran sungai tersebut meluap akibat guyuran hujan deras.

‎Diduga lanjut Tedi terjadi penyumbatan atau pendangkalan air sungai. Sehingga kata dia ketika terjadi hujan deras selama berjam-jam menyebabkan aliran sungai meluap.

Dari pantauannya ungkap Tedi, ada sekitar sepuluh rumah yang terendam akibat banjir. Junlah kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Pasalnya terang dia banjir tersebut merendam peralatan elektronik milik warga dan mengakibatkan kerusakan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Suparman mengatakan, petugas telah diterjunkan ke lokasi bencana banjir di Kampung Ciharashas. '' Kami masih melakukan pendataan terkait jumlah rumah warga yang terendam banjir,'' cetus dia.

Menurut Asep, warga di lokasi bencana diminta untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana banjir susulan. Hal ini kata dia dikarenakan potensi hujan deras masih bisa terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement