Senin 05 Jun 2017 13:31 WIB

Sesali Kematian Adam, Kapolri Copot Gubernur Akpol

Rep: Mabruroh/ Red: Bilal Ramadhan
Akademi Kepolisian
Foto: seputarsemarang.com
Akademi Kepolisian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot jabatan Irjen Anas Yusuf dari jabatan Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol). Pencopotan tersebut dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tewasnya taruna Akpol Brigadir Dua Taruna Muhammad Adam pada Rabu (17/5) lalu.

"Ya saya berpendapat begitu (karena harus bertanggung jawab kasus Mohammad Adam)," ujar Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/6).

Tito mengaku sebelum kejadian telah mengunjungi Akpol dan meminta agar budaya pemukulan yang dilakukan senior terhadap junior untuk dihentikan. Namun usai enam bulan kedatangannya ternyata tradisi pemukulan tersebut belum juga dihentikan dan justru menimbulkan satu korban meninggal dunia.

"Jadi (peristiwa) kemarin saya jujur saja agak sangat menyesali peristiwa meninggalnya taruna yang diduga dipukul seniornya itu," ujar Tito.

Tito menyesali kenapa peringatannya tidak diindahkan oleh gubernur Akpol maupun pembina Akpol. Sehingga lanjut mantan Kepala BNPT itu, bukan  saja Gunernur Akpol yang dicopot dati jabatannya namun juga mengganti seluruh pembina Akpol.

"Dengan sangat terpaksa mulai dari gubernur sampai dengan pembina lain saya ganti dan minta untuk membuat perubahan yang mendasar, di sana tidak boleh lagi ada kekerasan," tegasnya.

Tito merasa khawatir jika budaya tersebut tidak dihentikan justru akan menjadi kebiasaan. Saat dalam sekolah senior memukul junior maka ketika menjadi anggota mereka melakukan pemukulan kepada tahanan maupun tersangka.

"Harus dihentikan, (karena) pemukulan di Akpol karena gak ada gunanya. Nanti habis mukulin juniornya dia keluar malah mukulin tahanan, mukulin tersangka," terang dia.

Tito memilih Irjen Rycko Amelza Dahniel menjadi gubernur Akpol yang baru. Alasannya karena Rycko dianggap mampu untuk membenahi Akademi Kepolisian. "Dia menerima Adhi Makayasa, sangat bagus bekerja di Sumut tapi saya memerlukan Pak Rycko untuk menjadi Gubernur Akpol karena saya ingin memperbaiki Akpol," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement