Ahad 04 Jun 2017 09:14 WIB

Peneror Istiqlal, Meneror karena tak Suka dengan Pengurus

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Agus Yulianto
Masjid Istiqlal
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Masjid Istiqlal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mudji Dachri diringkus Reskrimum Polda Metro Jaya. Itu lantara aksi terornya melalui pesan singkat kepada pengurus Masjid Istiqlal. Pada penyidik, pria 69 tahun itu mengaku, tidak suka dengan pengurus masjid yang terletak di Jakarta Pusat itu.

"Kalau dari pemeriksaan kemarin itu, dia ngakunya biasa ke Istiqlal, terus tidak suka secara pribadi sama pengurus masjid (Istiqlal) itu," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Hendy Febrianto Kurniawan ketika dihubungi, Ahad (4/6).

Hendy menuturkan, Mudji tidak menyukai pengurus masjid salah satunya karena perihal khutbah yang disampaikan. Cara penyampaian khutbah, menurut Hendy, tampaknya tidak sesuai dengan harapan Mujdi. "Karena khutbahnya katanya pelaku penyampaiannya kasar," lanjut Hendy.

Sejauh ini, berdasarkan pengembangan proses pemeriksaan, menurut Hendy, alasan pribadi itu masih menjadi satu-satunya motif pelaku melakukan teror bom melalui layanan pesan singkat (SMS). Dengan pesan singkat yang dikirim lewat ponsel pelaku, pelaku mengancam akan meledakan Masjid Istiqlal sekitar pukul 12.00 WIB Sabtu (27/5) lalu.

Sejumlah buku agama pun diamankan polisi sebagai barang bukti. Namun, polisi belum menemukan adanya kaitan buku bacaan tersebut dengan aksi teror yang dilakukan Mudji. "Kalau kita cek dari analisa pribadi, dari bacaannya dia (Mudji), tidak ada dari jaringan teror manapun," tutur Hendy.

Beberapa bulan lalu, menurut Hendy terdapat pula aksi pengancaman bom serupa. Namun, tidak dilaporkan lantaran waktu peledakan dalam ancaman itu telah lewat. Polisi pun masih mendalami pemeriksaan atas keterkaitan Mudji pada ancaman sebelumnya.

Saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada Mudji Dachri. Akibat perbuatan meneror Masjid Istiqlal, pria sebatang kara ini pun terancam Pasal 6 UU No 15 Tahun 2003 tentang Terorisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement