REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Taufan Putra Revolusi, mengatakan sejauh ini Amien Rais telah dijadikan target operasi politik dari kelompok-kelompok tertentu. Karena itu, wajib hukumnya bagi IMM untuk mendukung dan membela tokoh reformasi itu.
"Bagi kami, selain orang tua dan guru, Pak Amien adalah tokoh umat dan ulama yang sampai hari ini konsisten membela kebenaran. Sebagai mantan ketua umum PP Muhammadiyah, integritas dan akhlak beliau sudah teruji," kata Taufan, kepada Republika.co.id, (4/6).
Menurutnya, sudah sepatutnya, elemen mahasiswa, pemuda, dan tokoh-tokoh masyarakat kini ikut memberikan dukungan. Kriminalisasi terhadap tokoh-tokoh Islam sudah harus dihentikan. Tidak boleh lagi ada korban-korban berikutnya.
"Kalau kita diam, saya khawatir, akan muncul lagi korban-korban baru. Keadilan harus ditegakkan. Tidak boleh ada satu orang pun yang mencari-cari kesalahan orang lain dalam penegakan hukum,'' tegasnya lagi.
Terkait kasus yang tersebut, IMM pun meminta agar KPK menunjukkan rasa hormat yang tinggi kepada Amien Rais. Pasalnya, Amien Rais sebagai tokoh reformasi dikenal sebagai tokoh nasional yang pertama sekali menggaungkan pemberantasan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Konsistensi Amien Rais dalam memberantas KKN sudah dibuktikan oleh sejarah. Beliau bergerak dan bersuara bahkan sebelum lembaga KPK didirikan.
"Mahasiswa dans seluruh elemen masyarakat yang bergerak tahun 1997/1998 telah menyaksikan itu. Kita tidak boleh lupa pada sejarah,'' kata Taufan.
Bahkan, berdirinya lembaga KPK juga tidak lepas dari perhatian dan perjuangan Amien Rais. Karena itu, sangatlah tidak jika KPK "bermain" pada isu yang dapat membunuh karakter tokoh reformasi itu. Apalagi, isu yang dituduhkan sudah diklarifikasi dengan baik.
"Kami berharap, jika hari Senin (5/5) Pak Amien datang, pimpinan KPK sebaiknya menerima. Kami yakin, pak Amien hanya ingin menunjukkan dirinya sebagai orang yang taat hukum."
Sejalan dengan itu, pernyataan juru bicara KPK, Febridiansyah, dinilai berlebihan. Dia seakan-akan memposisikan Amien Rais sebagai orang yang bersalah. Bahkan, dia menyebut Pak Amien terkait perkara.
"Perkara yang mana? Bukankah klarifikasi dan penjelasan yang diberikan mengindikasikan bahwa Pak Amien bersih. Toh pak Amien bukan orang yang berperkara. Tersangka engak saksi engak, di mana logikanya? D imana aspek hukumnya? Dengan pernyataannya itu, Saudara Febri ikut memperkeruh suasana,'' tandas Taufan.