REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Bupati Tolitoli, Sulawesi Tengah, Mohammad Saleh Bantilan mengatakan, sejumlah ruas jalan menuju Tolitoli mengalami longsor pada Sabtu (3/6) malam. Longsor menutup akses transportasi dari dan ke Kecamatan Baolan, ibu kota Tolitoli. "Jalan di Pangi longsor sehingga orang dari Palu ke arah Tolitoli terpaksa lewat Bilo," kata Saleh Bantilan ketika dihubungi dari Palu, Sabtu malam.
Saleh mengatakan, selain akses dari arah Kota Palu, akses jalan dari arah Gorontalo dan Buol di bagian utara juga terdapat beberapa titik longsor sehingga transportasi ke daerah itu terganggu. "Jalan dari Tolitoli Utara itu juga ada beberapa yang longsor," katanya.
Saleh telah memerintahkan dinas terkait segera turun ke lapangan mengatasi masalah tersebut agar akses dari dan ke Tolitoli segera lancar kembali. "Target kami besok sudah bisa dilalui kembali karena longsor di Pangi itu tidak besar. Saya sudah perintahkan supaya longsoran itu segera digusur," katanya, menambahkan.
Baca juga, Tolitoli Dilanda Banjir, Ribuan Rumah Dilaporkan Tergenang.
Bupati Tolitoli dua periode itu mengatakan selama ini banjir yang menghantam Tolitoli pada Sabtu malam merupakan banjir terbesar yang melanda daerah itu. Sebelumnya sudah beberapa kali banjir, namun ketinggian air dan dampak yang diakibatkan tidak separah kali ini. "Dulu rumah saya di Jalan Ismail Bantilan tidak separah seperti ini. Sekarang air sudah sampai di lutut," kata Saleh.
Sejauh ini kata dia, tidak ada laporan korban jiwa. Namun, dia mengatakan ribuan rumah terendam banjir dan warga sudah diungsikan ke tempat yang aman. "Besok segera kami turunkan bantuan. Malam ini saya sudah minta supaya segera diidentifikasi korban banjir."
Kapolres Tolitoli AKBP Moh Ikbal juga membenarkan bahwa Tolitoli saat ini dilanda banjir. Banjir tersebut juga terjadi di luar ibukota kabupaten seperti Kecamatan Galang dan Kecamatan Lampasio. Dia mengatakan, anggota Polres Tolitoli sedang turun lapangan membantu masyarakat setempat mengatasi banjir. Hingga kini kata dia, tidak ada laporan korban jiwa dari peristiwa tersebut.