REPUBLIKA.CO.ID, PALU – Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Sabtu (3/6) malam, lumpuh akibat banjir besar yang melanda daerah itu sehingga mengakibatkan ribuan rumah penduduk tergenang. Aktivitas warga setempat juga lumpuh karena hampir seluruh akses jalan raya tidak dapat dilalui.
Selain itu aliran listrik juga dipadamkan sejak selesai buka puasa. "Dulu bagaimanapun besarnya banjir di sini, di tempat saya di Kampung Arab, tidak pernah dimasuki air. Sekarang air di kamar saya sudah setengah meter. Bisa dibayangkan bagaimana di tempat lain," kata tokoh masyarakat Tolitoli, Mahdi Rumi yang dihubungi dari Palu, Sabtu (3/6) malam.
Mahdi mengatakan, dirinya bersama keluarga dan warga sekitarnya tidak bisa melakukan aktivitas karena kompleks mereka dikepung banjir. Biasanya setiap kali banjir di Tolitoli, dirinya masih bisa memantau sejumlah titik yang paling rawan dihantam banjir. Namun, kali ini sama sekali tidak bisa bergerak karena hampir seluruh jalan-jalan raya di kota itu digenangi air hingga ketinggian pusat.
Hal yang sama juga dikemukakan Ambo Umang, warga di Kelurahan Panasakan. Dia mengatakan, sejak beberapa kali banjir menghantam Kecamatan Baolan, ibu kota Kabupaten Tolitoli, banjir tidak pernah sampai menggenangi rumahnya. "Sekarang air dalam rumah sudah hampir setengah meter," katanya.
Menurut Ambo, dirinya juga tidak bisa meninggalkan rumah karena untuk menyeberang ke jalan raya saja susah akibat tingginya genangan air. Pelaku usaha industri kreatif itu mengatakan sejumlah titik rendah di daerah itu ketinggian air dalam rumah sudah lebih dari satu meter.
Ambo menjelaskan, hujan pertama kali mengguyur Tolitoli sejak Sabtu siang dengan intensitas sedang. Namun semakin sore, intensitas hujan semakin tinggi sehingga air sudah mulai meluap. Banjir tiba-tiba besar menjelang buka puasa sehingga sebagian warga khususnya warga yang menjalankan ibadah puasa tidak konsentrasi lagi berbuka puasa.
Sebagian warga dikabarkan sudah meninggalkan rumahnya dan berbuka puasa di tempat yang aman. "Jelang Magrib tadi, air tiba-tiba langsung tinggi dan merayap ke rumah-rumah. Sudah begitu, listrik juga padam," katanya. Pejabat terkait hingga kini belum dapat dikonfirmasi terkait peristiwa memilukan di bulan Ramadhan ini.