REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Menjelang lebaran intensitas peredaran uang tentu sangat tinggi bila dibandingkan dengan waktu-waktu lain. Karena itu warga diminta untuk waspada terhadap peredaran uang palsu yang juga kerap meningkat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Yufrizal, Sabtu mengatakan, menjelang lebaran intensitas peredaran uang tentu sangat tinggi bila dibandingkan dengan waktu-waktu lain.
"Tingkat kebutuhan dan juga transaksi masyarakat sangat tinggi demi memenuhi berbagai kebutuhan dan keperluan," ujar dia, Sabtu.
Karena itu, pihaknya mengimbau supaya masyarakat tetap mewaspadai adanya uang palsu. Karena tingginya transaksi menjelang lebaran dapat dimanfaatkan kelengahannya oleh orang-orang tidak bertangungjawab untuk mengedarkan uang palsu.
Namun dia mengatakan, pihaknya belum menerima laporan adanya uang palsu baik dari perbankan, masyarakat maupun dari aparat penegak hukum tentang uang palsu.
"Hingga sekarang kita belum menerima informasi tentang uang palsu dari berbagai pihak. Apalagi uang emisi terbaru yang dilengkapi dengan berbagai fitur keamanannya sulit dipalsukan," kata Yufrizal.
Apabila masyarakat ada yang meragukan keaslian uang yang dipegang dapat segera mengklarifikasikannya ke BI atau melalui perbankan terdekat.
"Jika ada yang ragu dengan keaslian uang, dapat diperiksa ke BI ataupun ke bank. Akan tetapi perlu diingat bahwa Bank Indonesia tidak bisa menggantikan uang palsu dengan uang asli," kata Yufrizal.