Sabtu 03 Jun 2017 17:11 WIB

Diduga Konsumsi Kepiting Beracun, Dua Warga Kupang Tewas

Tambak Kepiting/Ilustrasi
Foto: antara
Tambak Kepiting/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dua orang warga Desa Maikeam, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur tewas setelah makan kepiting yang diduga beracun.

"Dua korban meninggal masing-masing Orpu Polin (25) dan Apri Mariani Tia Aman yang baru berusia lima tahun," kata Kepala Desa Maikeam Johan R Lima melalui sambungan telepon dari Pulau Semau, Sabtu.

Dia mengaku kepiting yang disantap dua korban meninggal bersama sembilan kerabat lainnya yang dirawat petugas medis itu diperoleh dari hasil tangkapan ayah kandung dari salah seorang korban meninggal.

"Kepiting itu hasil tangkapan sang ayah Nahtali Polin," kata Johan.

Dia mengisahkan, kejadian naas itu terjadi Jumat (2/6) siang setelah Nahtali Polin, ayah kandung korban meninggal Apri Mariani Tia Aman kembali ke rumah setelah hampir seharian menangkap ikan dan kepiting di laut sekitar pulau yang masuk wilayah Kabupaten Kupang itu.

Karena masih kelelahan, Nahtali Polin memilih untuk tidur. Padahal sesuai pengakuan Nahtali, dia baru akan mengubur sejumlah kepiting yang dia dapat itu karena diketahui memiliki racun, agar tidak dikonsumsi anak dan kerabat lainnya.

Namun tanpa diketahui Nahtali, sejumlah kerabatnya memasak ikan dan kepiting dan meramunya menjadi menu masakan.

Setelah meramu menu masakan ikan dan kepiting itu, 11 orang yang terdiri dari anak kandung dan kerabat Nahtali menyantapnya tanpa sepengetahuan Nahtali yang saat itu masih lelap tidur.

"Mereka makan Nahtali masih tidur jadi dia tidak tahu apa-apa," kata Johan.

Satu jam setelah melahap ikan dan kepiting itulah, 11 orang itu diserang sakit karena keracunan. "Dua di antaranya langsung meninggal dan sembilan lainnya dirawat intensif petugas kesehatan dari puskesmas yang ada," katanya.

Johan mengatakan hingga saat ini sembilan orang yang terdiri dari empat orang anak-anak berusia tiga sampai lima tahun dan lima orang dewasa berusia 40 sampai 60 tahun masih sedang dirawat petugas medis puskesmas setempat.

"Ada dua korban rawat yang masih butuh penanganan intensif," kata Johan.

Dia kembali mengingatkan warganya untuk tetap mewaspadai hasil tangkapan di laut terutama kepiting laut, karena ada jenis yang tidak bisa dikonsumsi sebab mengandung racun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement