REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pendiri Ok Oce Stock Center, Hendri Setiadi, menyatakan lembaganya akan mengedukasi masyarakat dalam berwirausaha dan berinvestasi sehingga dapat menjadi pelaku ekonomi yang lebih kreatif di pasar modal. Ada banyak peluang usaha dan investasi yang bisa dimanfaatkan.
“Ok Oce Stock Center ini merupakan wadah edukasi bagi warga terkait dengan investasi saham ,dan teknik investasi, serta membuat warga lebih cerdas sehingga tidak bisa lagi ditipu oleh tawaran bisnis dan investasi yang menyesatkan,” ujar Hendri dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (2/6).
Agar program ini berjalan lancar, Hendri menyatakan akan menjalin sinergi dengan jaringan Ok Oce seluruh wilayah Jakarta yang kini jumlahnya telah mencapai 12 ribu peserta.
Selain mendapatkan pelatihan mengenai kewirausahaan, warga juga diajak untuk berinvestasi dan menggalang dana di pasar modal guna menghasilkan nilai tambah bagi keluarga dan usaha yang tengah dirintis.
“Dengan dukungan dari para pelatih investasi yang kredibel dan berpengalaman, kami optimis bisa membina serta menciptakan para pemodal- pemodal andal dari masyarakat,” ujar Hendri.
Salah satu pendiri Ok Oce Stock Center lainnya, Anthony Leong, menargetkan untuk membangun pojok investasi di 44 Kecamatan dan meningkatkan jumlah pelaku pasar modal Indonesia hingga mencapai dua persen dari jumlah penduduk. Target diupayakan tercapai sepanjang lima tahun ke depan.
“Untuk tempat pelaksanaannya kami lakukan bergilir di 44 kecamatan serta di kantor emiten. Kami juga akan mengadakan pertemuan satu bulan sekali di Balai Kota dan membangun Pojok Investasi di setiap Kecamatan di DKI,” ungkap Anthony.
Sebelumnya, Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno meluncurkan "Ok Oce Stock Center" dan membuka perdagangan saham perdananya, Jumat (2/6). Ok Oce Stock Center merupakan tempat permodalan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah yang tergabung di program Ok Oce.
"Ini wadah edukasi karena teman-teman di pasar modal melihat penetrasi di akar rumput dan yang diinginkan agar investasi di pasar modal tidak dinikmati pemodal asing atau besar saja," kata Sandiaga di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (2/6).
Sandiaga menjelaskan saat ini investor di bursa efek masih didominasi pada pemodal besar dan asing. Namun dengan hadirnya Ok Oce Stock Center, masyarakat bisa ikut memodali pelaku usaha Ok Oce dengan hanya Rp 100.000.
"Dari Bursa, kami mengajak teman-teman memulai dengan Rp 100 ribu, membuka rekening dan menikati keuntungan investasi di pasar modal," kata Sandiaga.