REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut mengantisipasi perkembangan di perbatasan laut RI-Filipina dengan memperkuat patroli. TNI AL terus melaksanakan gelar Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Filipina dengan nama Operasi Benteng Tuna.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta mengatakan TNI melakukan patroli terkoordinasi (Patkor) Philindo dan patroli sepanjang tahun Ops Komodo Jaya.
"Patroli di laut Sulawesi perbatasan ZEE antara Indonesia dan Filipina sambil mengantisipasi kondisi yang berkembang saat ini di Filipina dengan menggunakan unsur gelar," kata Kadispenal melalui pesan elektronik, Jumat (2/6).
Kadispenal mengatakan dalam hal ini sudah menjadi kewajiban melaksanakan tugas dan fungsi TNI AL sesuai Undang-Undang sekalipun tidak ada kejadian bentrok. "Memang dalam rangka penegakan hukum dan menjaga keamanan di wilayah yurisdiksi nasional ZEE Indonesia sesuai hukum internasional," jelas dia.
TNI memperkuat patroli di sepanjang laut Indonesia-Filipina, mulai dari Halmahera Utara, Pulau Morotai, Sangir, Marore sampai ke laut Sulawesi. Prajurit juga mengkoordinasi nelayan-nelayan dengan angkatan laut di sepanjang pesisir pantai.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan mengerahkan pasukan berikut kapal selam ditambah operasi intelijen. "Namun untuk jumlah saya tak bisa sampaikan termasuk kapal selam dan sebagainya," ujarnya.