Jumat 02 Jun 2017 08:32 WIB

Daging Sapi Stabil di Rp 90 Ribu per Kg di Kupang

Daging sapi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Daging sapi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Harga jual daging sapi di Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur masih relatif stabil berada di angka Rp 90 ribu setiap kilogramnya. "Harga ini diharapkan bisa terus bertahan hingga lebaran nanti," kata seorang pedagang daging sapi, Son Kiuk di Pasar Kasih Naikoten Kupang, Jumat (2/6).

Dia mengatakan, masih bertahannya harga jual daging sapi di pasaran itu karena stoknya sangat tersedia. Apalagi kata dia warga Kota Kupang mempunyai banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan lauk dalam rumah tangganya. "Masih ada daging ayam, daging ikan dan jenis lauk lainnya," katanya.

Dia menjamin stok daging akan tetap tersedia dan akan dijual dengan harga normal hingga lebaran nanti. "Kondisi ini sudah biasa terjadi setiap tahun," katanya. Sementara harga jual bawang putih mengalami kenaikan sebesar Rp 10 ribu per kilogramnya. Saat ini bawang putih dijual dengan harga Rp 60 ribu per kilogram dari sebelumnya dijual dengan harga Rp 50 ribu per kilogram.

"Kami naikkan harganya karena pasokan yang kami dapat mulai berkurang. Bahkan kami belinya dengan harga Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu per karungnya karena itulah kami naikan harga jualnya," kata seorang pedagang bawang Welmince.

Terhadap bawang merah dia mengaku masih relatif stabil dijual seharga Rp 35 ribu per kilogram untuk jenis bawang lokal. Sedangkan untuk harga bawang merah impor dijual dengan harga Rp 30 ribu per kilogramnya. "Bawang merah impor ini kami beli dari Bima," katanya.

Meskipun relatif normal namun dia tak menjamin akan tetus stabil. "Sangat tergantung dari pasokan dan kebutuhan di pasaran. Jika pasokan lancar saya jamin akan terus stabil hingga hari raya nanti. Tetapi jika sebaliknya maka tentu akan naik harga," kata Welmince.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang Yeri Padji Kana mengaku harga kebutuhan pokok di pasaran masih realtif stabil. Hal itu disebabkan oleh distribusi kebutuhan ke pasaran masih sangat lancar dan permintaan masih belum beranjak naik.

Pemerintah berupaya melakukan intervensi di pasaran untuk menstabilkan harga jual kebutuhan pokok di pasaran. "Salah satu jalan akan kita lakukan pasar murah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement