Kamis 01 Jun 2017 19:24 WIB

Sebanyak 17 WNI Dievakuasi dari Marawi

Rep: Dyah Ratna Metha Novia/ Red: Andri Saubani
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang tergabung dalam jamaah tablig berdoa bersama sebelum dievakuasi dari Marawi City, Provinsi Lanao del Sur di Pulau Mindanao, Filipina, Kamis (1/6).
Foto: ANTARA FOTO/Al Jazeera/Adi Guno
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang tergabung dalam jamaah tablig berdoa bersama sebelum dievakuasi dari Marawi City, Provinsi Lanao del Sur di Pulau Mindanao, Filipina, Kamis (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KBRI Manila dan KJRI Davao berkoordinasi dengan otoritas keamanan Filipina telah berhasil mengevakuasi 17 WNI dengan selamat dari wilayah konflik di Filipina Selatan. Sebanyak 11 WNI dievakuasi dari Marantao, 20 kilometer dari Marawi, Provinsi Lanao del Sur dan enam WNI dari Sultan Naga Dimaporo, Provinsi Lanao del Norte.

Sebanyak 17 WNI tersebut dibawa ke bandara aman terdekat, Bandara Lagundingan, Mindanao Utara untuk diterbangkan ke Davao City. Dalam siaran persnya, Kamis, (1/6), Kementerian Luar Negeri menyatakan, evakuasi dilakukan oleh dua tim berbeda setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mendapat jaminan keamanan dari Pemerintah Filipina untuk dilakukannya  evakuasi.  Proses evakuasi dimulai sekitar pukul 07.00 waktu setempat dan berlangsung selama satu hari.

Evakuasi sempat tertunda beberapa hari karena situasi keamanan yang dianggap belum kondusif. Proses evakuasi berawal dari diterimanya informasi mengenai 16 WNI anggota Jamaah Tabligh dan satu WNI yang menetap di Marawi yang terjebak di tengah konflik.

Setelah memverifikasi status 17 WNI tersebut serta lokasi keberadaan mereka, Menlu memerintahkan agar KBRI Manila dan KJRI Davao melakukan upaya untuk mengevakuasi 17 WNI tersebut ke wilayah aman. Saat ini ke 17 WNI saat ini berada di KJRI Davao dan akan segera dipulangkan ke Indonesia. Menlu terus memantau proses evakuasi dari waktu ke waktu untuk memastikan proses berjalan dengan aman dan selamat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement