Rabu 31 May 2017 20:57 WIB

Anggota DPR Dorong Bandung Jadi Sentra Bawang Putih

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pekerja mengangkut bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (17/5).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pekerja mengangkut bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID,SOREANG- Anggota DPR RI Komisi IV, Fraksi PKB, Cucun A Syamsurijal dari daerah pemilihan Kabupaten Bandung dan Bandung Barat mendorong Kabupaten Bandung menjadi sentra produksi bawang putih. Salah satu yang harus dilakukan adalah anggaran untuk swasembada bawang putih harus lebih besar.

"Saya akan mendorong di DPR agar anggaran di Kabupaten Bandung lebih besar apabila Kabupaten Bandung dijadikan sentra produksi," ujarnya, Rabu (31/5).

Ia menuturkan, saat ini komoditas bawang putih belum seluruhnya masuk ke pasar termasuk pendistribusian yang belum merata yang terjadi di berbagai daerah. Namun pihaknya mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian yang mendorong distribusi dan pemerataan komoditas tersebut.

"Kita harus membuat mekanisme supaya petani tertawa ketika menanam dan tersenyum ketika memanen," ungkapnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran mengapresiasi langkah pemerintah yang mendorong Kabupaten Bandung sebagai sentra produksi bawang putih nasional. Namun yang perlu diperhatikan adalah kejelasan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) agar petani antusias.

Menurutnya, pada tahun 1980an Kab Bandung dikenal sebagai sentra penghasil bawang putih yang bisa menghasilkan 300 ton. Tapi, akibat impor bawang pada 1986an harga menjadi hancur. Sehingga petani beralih menanam ke seledri dan strawberry.

Ia menuturkan, sejumlah daerah di Kabupaten Bandung seperti Rancabali, Pangalengan, Cimaung dan Ibun merupakan daerah yang memiliki catatan sebagai sentra produksi bawang putih.

"Luas kebun bawang putih hanya tersisa sekitar 60 hektar dan kami siap dijadikan daerah pendukung swasembada bawang putih dengan 1.000 hektar hanya syaratnya HPP," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement