Rabu 31 May 2017 16:27 WIB

Bulog Banyumas Kebanjiran Order Paket Sembako

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
 Warga membawa paket sembako
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Warga membawa paket sembako

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap menjelang Lebaran maka Bulog Sub Divre Banyumas banyak mendapat pesanan pembuatan paket sembako. Hal ini juga berlangsung selama awal Ramadhan ini. "Sudah banyak pesanan dari elemen masyarakat dan instansi pemerintah yang meminta dibuatkan paket sembako," jelas Juru Bicara Bulog Banyumas, Priyono, Rabu (31/5).

Dari data yang dia terima, hingga saat ini pesanan pembuatan paket sembako sebanyak 20 ribu paket. Paket sembako tersebut, berisi gula pasir, minyak goreng kemasan, bawang merah, bawang putih dan beras. "Ada yang minta dibuatkan paket untuk rencana menggelar pasar murah. Namun ada juga yang memang untuk dibagi-bagikan pada karyawan satu kantor," jelasnya.

Menurutnya, dari tahun ke tahun, jumlah permintaan paket sembako yang diterima Bulog Banyumas, selalu mengalami peningkatan. Hal ini karena harga komoditas yang di jual Bulog, memang lebih murah bila dibandingkan harga di pasaran.

Meski demikian dia menjamin, kondisi stok di Bulog masih aman untuk melakukan stabilisasi harga pasar. Bahkan dia menyebutkan, pesanan paket sembako juga merupakan bagian kegiatan yang secara tidak langsung merupakan bagian dari upaya stabilisasi harga.

Dia menyebutkan, ketersediaan stok barang yang di jual Bulog saat ini dinilai mencukupi. Antara lain, stok gula pasir ada sebanyak 50 ton, minyak goreng kemasan sebanyak 19.500 liter, beras 50 ton, bawang putih lima ton dan bawang merah satu ton.

Priyono juga menjelaskan, seluruh barang-barang tersebut akan di jual sesuai ketentuan yang memang berada di bawah harga pasar. Antara lain, untuk harga bawang putih di jual seharga Rp 38 ribu per kg, bawang merah Rp 28 ribu per kg, gula pasir Rp 11.300 per kg, minyak goreng kemasan Rp 11 ribu per kg dan daging kerbau beku Rp 80 ribu per kg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement