Rabu 31 May 2017 06:34 WIB

Rekayasa Jalan di Bundaran HI Berlangsung Setahun

Suasana proyek MRT (Mass Rapid Transit) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (14/7).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Suasana proyek MRT (Mass Rapid Transit) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (14/7). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan MH Thamrin terkait pekerjaan pembangunan pintu masuk Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI).

"Pembangunan pintu masuk Stasiun Bundaran HI itu akan berlangsung selama kurang lebih satu tahun. Oleh karena itu, kami akan berlakukan rekayasa lalu lintas di Jalan MH Thamrin," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar dalam rilis yang diterima Antara, Selasa (30/5).

Menurut dia, pekerjaan pembangunan pintu masuk Stasiun Bundaran HI di sisi timur Jalan MH Thamrin akan berlangsung mulai 31 Mei 2017 hingga 31 Mei 2018, begitu pula dengan jangka waktu pemberlakuan rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut.

"Rekayasa atau pengalihan lalu lintas yang akan diberlakukan itu yakni berupa pergeseran lajur di Jalan MH Thamrin yang akan dimulai pada 31 Mei 2017, dan berakhir pada 31 Mei 2018 mendatang," ujar William.

Nantinya, dia menuturkan, di Jalan MH Thamrin akan terjadi pergeseran lajur kendaraan ke area median jalan di kawasan tersebut. Sedangkan area kerja akan bergeser ke sisi timur stasiun atau tepatnya di depan Gedung Oil Center dan Gedung Wisma Kosgoro.

"Dengan adanya rekayasa lalu lintas itu, kami mengimbau kepada seluruh pengguna jalan dan angkutan umum agar mematuhi rambu-rambu dan juga mengikuti petunjuk petugas di lapangan," tutur William.

Sementara itu, dia mengungkapkan kemajuan proyek MRT Jakarta hingga 30 April 2017 secara keseluruhan telah mencapai 71,39 persen, dengan rincian 57,52 persen untuk pekerjaan depo serta struktur layang, dan 85,39 persen untuk pekerjaan struktur bawah tanah.

"Sampai dengan saat ini, sejumlah pekerjaan konstruksi, diantaranya pembangunan depo, jalur, stasiun layang dan stasiun bawah tanah masih terus kami lakukan secara intensif," ungkap William.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement