REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Jawa Timur mulai memikirkan untuk bergabung dengan koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Pemilihan Kepala Daerah provinsi setempat.
"Sejak awal sebenarnya kami ingin membangun koalisi besar bersama PKB, termasuk partai lainnya," ujar Bendahara DPW PAN Jatim Agus Maimun kepada wartawan di Surabaya, Selasa (30/5).
Selain PKB, pihaknya tidak membantah membangun koalisi besar dengan Partai Demokrat yang diinisiasi langsung oleh Soekarwo selaku Ketua DPD Partai Demokrat Jatim semenjak belum muncul nama-nama kandidat ke publik.
"Nama kandidat yang muncul sekarang seperti Gus Ipul di atas angin. Apalagi jika PDIP ikut dalam koalisi mengusung Gus Ipul di Pilkada Jatim mendatang," ucap Ketua Fraksi PAN DPRD Jatim tersebut.
Pertimbangan utama membangun koalisi besar di Jatim, kata dia, yakni untuk menciptakan kondusivitas di Jatim, sebab jika berkaca pada pengalaman Pilkada DKI Jakarta konflik di akar rumput sangat rawan.
"Kami tak ingin Pilkada DKI Jakarta terjadi di Jatim sebab Jatim adalah barometer politik nasional dan salah satu pusat perekonomian Indonesia. Makanya kami ingin Jatim adem," katanya.
Ia juga berharap desain parpol-parpol koalisi pendukung calon Gubernur Jatim Gus Ipul nantinya bisa membangun poros NU-Muhammadiyah sehingga peluang PAN mendapat jatah cawagub cukup besar.
"Saya rasa kombinasi NU-Muhammadiyah itu sangat tepat jika diterapkan di Jatim. Terlebih kedua ormas besar ini yang selama ini telah terbukti menjaga keutuhan NKRI," katanya.
Sementara itu, mekanisme menentukan calon yang akan diusung PAN, lanjut dia, dilakukan berdasarkan Rakerwil yang akan dilaksanakan Juli 2017. Ia menjelaskan, tujuan Rakerwil adalah untuk mendefinitifkan siapa calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diajukan PAN di Pilkada Jatim mendatang kemudian berupa surat rekomendasi internal ditujukan ke DPP PAN untuk selanjutnya dimintakan rekomendasi.
"Karena kursi PAN di DPRD Jatim hanya tujuh kursi maka pilihan posisi Cawagub dari kader internal adalah sangat realistis," kata anggota Komisi B DPRD Jatim itu.