Senin 29 May 2017 17:31 WIB

Pemkab Purbalingga akan Kembangkan Budi Daya Bawang Merah

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja mengupas bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (8/5).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pekerja mengupas bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Tasdi, berharap wilayahnya kelak juga bisa dikenal sebagai wilayah sentra penghasil bawang. Hal ini menyusul hasil yang diperoleh dari uji coba budidaya tanaman bawang merah di Desa Pekuncen Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga.

Bupati menilai, ujicoba penanaman bawang merah tersebut cukup berhasil karena bisa mendapat hasil yang secara ekonomi sangat menguntungkan. ''Dari hasil perhitungan, di lahan seluas satu hektar mampu memperoleh hasil panen 29,4 ton. Jika harga bawang merah basah Rp 17 ribu per kilogram, maka hasil kotor yang dicapai per hektare mencapai Rp 499,8 juta. Dengan demikian, sangat menguntungkan petani,"' kata Bupati, Senin (29/5).

Untuk itu Bupati menyatakan, pada tahun 2018 mendatang pihaknya akan mengembangkan pada areal yang lebih luas. Bahkan dia merencanakan meluncurkan program ‘Bamer Bangga’ yang merupakan singkatan dari ‘Bawang Merah Purbalingga’. ''Dinas Pertanian nanti akan memetakan wilayah mana saja yang bisa untuk dikembangkan bawang merah,'' kata Tasdi.

Kepala Dinas Pertanian Purbalingga Lili Purwati mengatakan, ujicoba budi daya bawang merah dikembangkan Pemkab tahun 2017 di lahan seluas 1,5 hektare. Masing-masing pada lahan yang dikelola Kelompok tani Bangkit Lestari Desa Pekuncen Kecamatan Bobotsari seluas 0,75 hektare, dan kelompok tani Karya Maju Desa Majatengah Kecamatan Kemangkon seluas 0,75 hektar.

''Dalam ujicoba ini, kami mendatangkan pelatih dari petani bawang merah Brebes. Selain itu para petani juga diajak studi lapangan ke petani bawang merah di Desa Parangtritis, Yogyakarta,'' kata Lili.

Sedangkan varietas bawang merah yang dikembangkan, antara lain jenis ‘Bima’. Penanaman dimulai antara tanggal 26 Pebruari hingga 7 April 2017, dan baru dipanen pada umur 60 hari. ''Hasil panen budidaya bawang merah di Purbalingga ternyata lebih bagus jika dibanding di Brebes. Hal ini karena struktur tanah masih subur dan tidak jenuh oleh bahan kimia pupuk atau pestisida,'' katanya.

Ketua kelompok petani hortikultura Purbalingga Bambang Nuryono mengatakan, berdasar pendampingan dari petani bawang merah Brebes, hasil budi daya bawang merah di Purbalingga memang cukup bagus. ''Petani dari Brebes menyebutkan hasil panen bawang merah di Purbalingga lebih bagus karena kesuburan tanah masih baik,'' kata Bambang Nuryono yang juga salah satu pengurus Tani Kelompok Bangkit Lestari Desa Pekuncen.

       

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement