REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Halte Transjakarta Kampung Melayu, DKI Jakarta, terus dibersihkan pascaledakan bom bunuh diri yang terjadi pada Rabu (24/5) malam. Direktur Utama PT TransJakarta Budi Kaliwono mengatakan di Jakarta, Ahad (28/5), halte terus dibersihkan dengan menggunakan karbol.
"Masih terasa bau karbol, bukan suasana di halte Transjakarta. Kacanya diganti, kaca sini kalau pecah seperti kristal bentuknya," kata Budi di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Ledakan yang terjadi dua kali itu terjadi tepat di dekat halte, yakni di depan toilet Terminal Kampung Melayu. "Rencananya halte Transjakarta Kampung Melayu pada 29 Mei mulai beroperasi," kata Budi.
Tiga korban meninggal dunia anggota Polri akibat bom bunuh diri di Kampung Melayu Jakarta masing-masing Bripda Imam Gilang, Bripda Ridho Setiawan asal Lampung, dan Bripda Taufan asal Bekasi. Sedangkan 10 korban luka adalah lima personel polisi dan lima warga sipil.
Korban luka antara lain Bripda Feri (unit 1 peleton 4 PMJ) mengalami luka pada wajah, badan dan paha, Bripda Yogi (unit 1 peleton 4 PMj) mengalami luka di sekujur tubuh, Agung (17) berprofesi sebagai sopir swasta mengalami luka pada kaki, tangan dan badan. Korban lainnya seorang mahasiswi bernama Jihan (19) mengalami luka melepuh pada tangan kiri.