REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pasien hepatitis A yang datang ke rumah sakit Kota Bandung, selama dua pekan ini mengalami peningkatan. Mereka yang menderita penyakit hepatitis A kebanyakan dari kalangan usia 20-30 tahun.
Menurut dokter di salah satu rumah sakit swasta di Bandung, Miftahurahman, di RS swasta tepat dia praktik saat ini sedikitnya terdapat 10 orang penderita yang masih dirawat karena hepatitis.
"Menurut saya, tahun ini sepertinya jumlah penderita hepatitis A ini terhitung banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya," ujar Miftahurahman kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Miftahurahman mengatakan, ia sudah mendengar laporan dari beberapa pihak rumah sakit yang sama-sama menangani penderita hepatitis tersebut di antaranya dari Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. "Ini cukup banyak, jika dievaluasi seluruh rumah sakit terkait jumlah penderita hepatitisnya lumayan banyak," katanya.
Penyakit hepatitis tersebut, kata dia, memang identik dengan peralihan musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba. Diperkirakan, trennya akan terjadi dua pekan hingga empat pekan kedepan.
Hepatitis A ini, kata dia, memang cocok dengan cuaca seperti ini (pancaroba). Penularannya, berasal dari makan melalui mulut orang lain yang terkontaminasi dan juga melaui feses. Sehingga, kata dia, harus diperhatikan juga sumber makan, tempat makanan, cara mencuci makanannya.
"Sebaiknya jangan menggunakan wadah yang dicuci dalam dalam satu ember, harus air mengalir. Sendok garpu juga harus dicuci demikian," katanya.
Terkait pemulihan penyakit hepatitis, kata dia, penyakit tersebut merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri. Namun, tetap saja fungsi hati penderita harus tetap dipantau.
Pasien, kata dia, biasanya dirawat setelah lemas, muntah-muntahnya berkurang dan nafsu makannya mulai membaik. "Itu pertanda dia mulai pulih. Tapi setelah itu selama dua pekan harus total istirahat sembari dipantau fungsi hatinya," katanya.
Baca juga: Kuota Siswa Miskin di Penerimaan Peserta Didik Bandung 20 Persen