Sabtu 27 May 2017 19:01 WIB

Pemprov Gorontalo Bentuk Satgas Pangan Selama Ramadhan

Pengunjung berbelanja sayuran dan sembako yang mengalami kenaikan harga. (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pengunjung berbelanja sayuran dan sembako yang mengalami kenaikan harga. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pemerintah Provinsi Gorontalo membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang aktif bekerja selama bulan Ramadan tahun ini. Satgas yang terdiri atas Polri-TNI dan dinas terkait ini diharapkan dapat memonitor kenaikan harga dan kelangkaan bahan pokok yang rawan terjadi selama bulan Ramadan.

"Mulai hari ini mereka bekerja mengawasi agen-agen dan para distributor bahan pokok. Kalau ada yang sengaja menimbun barang atau menaikan harga beras, gula, terigu, LPG dan lain-lain akan kami tindak," kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Sabtu (27/5).

Selain satgas pangan, untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Gubernur berjanji akan terus menggelar pasar murah di beberapa lokasi. Ia menjamin harga bahan pokok akan tetap tersedia dan dengan harga yang normal.

Rusli juga meminta warga untuk melaporkan jika ada oknum penjual yang menaikan harga secara tidak wajar. "Kami akan subsidi harga bahan pokok untuk masyarakat kurang mampu. Untuk harga gula pasir, jika biasanya dijual Rp 12 ribu, kami subsidi dan di jual Rp 10 ribu rupiah. Begitu juga beras dan ikan. Ikan yang harga Rp 25 ribu per kilogram, akan di jual Rp 5 ribu rupiah," tukasnya.

Gubernur berharap masyarakat tetap tenang menyikapi bila ada lonjakan harga bahan pokok selama Ramadan. Ia meminta masyarakat tidak membeli dalam jumlah yang besar, karena dapat memicu kelangkaan barang. "Lagipula bulan Ramadan seharusnya menjadi bulan untuk mengurangi budaya konsumtif di tengah-tengah masyarakat," imbuhnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement