Kamis 25 May 2017 20:17 WIB

Upaya Muhammadiyah Melestarikan Lingkungan Lewat Pendidikan

Rep: Yulianingsih/ Red: Fernan Rahadi
Gerakan Wakaf Tanaman Penanaman Pohon.
Foto: Muhammadiyah
Gerakan Wakaf Tanaman Penanaman Pohon.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PP Muhammadiyah prihatin dengan terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Tidak ingin berpangku tangan, organisasi kemasyarakatan ini kemudian mendirikan Lembaga Lingkungan Hidup (LLH) untuk berdakwah memerangi kerusakan lingkungan tersebut. 

Seiring dengan degradasi lingkungan yang kian mengkhawatirkan dan terjadi secara masif bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia, maka pada Muktamar Muhammadiyah ke 46 di Yogyakarta 2010 lalu,  LLH PP Muhammadiyah diubah menjadi Majelis Lingkungan Hidup (MLH). 

Hingga berikutnya pada Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Makassar pada 2015, MLH semakin diperkuat.  Menurut penjelasan Sekretaris MLH PP Muhammadiyah, Gatot Supangkat, Selasa (23/5), dari hasil kajian pihaknya, kerusakan lingkungan yang menyebabkan bencana banjir, tanah longsor, kebakaran, hingga kekeringan, sebagian besar diakibatkan karena ulah manusia. 

Hal ini, lanjut dia, sangat terkait dengan perilaku manusia itu sendiri dalam memahami dan memandang lingkungan. "Karena masalah perilaku ini terkait cara pandang atau mind set, maka PP Muhammadiyah melihat cara efektif untuk mengubah perilaku ini adalah dengan pendidikan. Karena itulah kita fokus pada pendidikan lingkungan hidup untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap lingkungan," ujarnya.

Diakuinya, sadar lingkungan dan upaya penyelamatan lingkungan harus menjadi kesadaran bersama dan menjadi gerakan bersama secara nasional dan global. Karena tanpa kesadaran dan gerakan bersama, bumi akan terancam dan akan berimbas pada kehidupan manusia. 

Untuk mewujudkan kesadaran bersama tersebut, MLH lantas melakukan dakwah melalui pendidikan, baik formal maupun non formal. Sedangkan dalam mendukung pendidikan lingkungan hidup agar bisa diraih kesadaran secara masif, pihaknya menerbitkan sejumlah buku panduan tentang lingkungan hidup. 

Antara lain buku ‘Teologi Lingkungan’, ‘Akhlak Lingkungan’, ‘Fiqih Lingkungan’, dan buku panduan hidup terhadap lingkungan. Adapun pendidikan secara formal tentang lingkungan hidup di internal Muhammadiyah dilakukan melalui lembaga pendidikan milik organisasi masyarakat terbesar di Indonesia tersebut. Saat ini, Muhammadiyah memiliki sekitar 20 ribu pendidikan anak usia dini baik TK maupun PAUD, belasan ribu sekolah dasar dan SMP, ribuan SMA/MA dan SMK, serta 177 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). 

Melalui lembaga pendidikan sejak usia dini hingga perguruan tinggi inilah MLH PP Muhammadiyah memasukkan materi pendidikan lingkungan hidup dalam beberapa mata pelajaran. "Tidak ada mata pelajaran khusus lingkungan hidup, namun kita masukkan dalam materi-materi di sejumlah mata pelajaran," ujarnya menegaskan.

Di samping itu, MLH PP Muhammadiyah telah menerbitkan buku pedoman terkait pendidikan lingkungan hidup ini yang dibagikan ke seluruh lembaga pendidikan di bawah Muhammadiyah dan seluruh organisasi otonom dari tingkat ranting hingga pusat. Selain melalui pendidikan yang terinfiltrasi dalam mata pelajaran, Muhammadiyah juga mengembangkan beberapa program praksis bagi para pelajar di lingkungan sekolah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement