REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana ikut menghadiri pemakaman salah satu korban bom bunuh diri di Kampung Melayu yang dilaksanakan pada Kamis (25/5) siang. Korban meninggal anggota kepolisian Bripda Taufan Tsunami, dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.
Suntana pun tidak lupa menyampaikan rasa bangganya kepada korban Taufan. "Saya ingin menyampaikan rasa bangga kepada orang tua korban, bahwa rekan saya, adik saya Taufan, telah menunjukkan dedikasi yang sangat bagus. Beliau gugur dalam tugas. Semoga yang bersangkutan menjadi suri tauladan bagi kita," ujar Suntana.
Suntana pun mengingatkan para anggota Polri untuk tidak takut ketika melaksanakan tugas. "Say no to terrorist. Jangan takut dengan terorisme, dan mari bersama-sama kita melawan terorisme," ujarnya.
Suntana mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan situasi dan kondisi yang tercipta akibat aksi terorisme ini. "Kami, Polri dan TNI, bersama-sama akan menjaga keamanan negara ini," ujar Suntana.
Pihaknya akan terus berusaha menjaga negara ini, lanjutnya, supaya tidak terjadi keporakporandaan yang diciptakan oleh kelompok tertentu untuk membuat kekacauan di negara ini. Menurut Suntana, sudah terdapat beberapa kelompok yang disinyalir sebagai pelaku di balik aksi bom bunuh diri ini. Namun penyelidikan masih terus dilakukan.
Korban Taufan pun mendapatkan kenaikan pangkat sebagai penghargaan karena telah gugur saat sedang bertugas. "Sudah pasti itu kewajiban kami untuk mengangkat pangkat beliau setingkat lebih tinggi. Bukan hanya Taufan, namun juga dua anak saya, saudara saya, yang juga gugur saat bertugas. Semuanya mendapatkan penghargaan yang besar dan tinggi dari negara," ujarnya menambahkan.
(Baca Juga: Polisi Olah TKP di Lokasi Bom Terminal Kampung Melayu)