Rabu 24 May 2017 09:12 WIB

Menteri Yohana Komitmen Perangi Kekerasan pada Anak

Rep: Kabul Astuti/ Red: Muhammad Hafil
Yohanan Yambise (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Rendra Purnama
Yohanan Yambise (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise melakukan diskusi terbatas bersama Ratu Silvia dari Swedia, untuk membahas strategi memerangi kekerasan terhadap anak-anak. Indonesia dan Swedia merupakan bagian dari negara-negara Pathfinder dalam kemitraan global untuk mengakhiri kekerasan terhadap anak-anak di dunia. 

Yohana menyampaikan posisi pemerintah Indonesia dalam prioritasnya terhadap Susitainable Development Goals (SDGs) dan komitmen memerangi kekerasan terhadap anak. Ia berharap agar kemitraan antara Indonesia dan Swedia semakin menguat. 

“Di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kami memiliki tiga prioritas utama, dengan sebutan 3Ends. Salah satunya, adalah mengakhiri Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak. Kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak sangatlah berkaitan," ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, Selasa (23/5).

Yohana mengungkapkan, strategi yang dilakukan Kemen PPPA adalah dengan menangani semua kekerasan terhadap perempuan dan anak secara holistik. Pemerintah memprakarsai Mekanisme Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat Terpadu untuk mencegah dan merespon kekerasan terhadap anak-anak di 34 provinsi.

Untuk mengimplementasikan program 3Ends, Yohana melanjutkan, Indonesia juga menerapkan strategi nasional untuk mengakhiri Kekerasan terhadap anak, sebagai upaya menemukan solusi nyata mencegah dan merespon kekerasan pada anak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement