REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polrestabes Bandung masih mencari motif mahasiswa S-2 Universitas Padjadjaran (Unpad) berinisial ANJ (27) yang jatuh dari lantai 17 apartemen Parahyangan Residen, Kota Bandung.
"Kita masih dalami apakah penyebab jatuhnya korban, dari lantai 17 ke lantai dasar sehingga menyebabkan meninggal dunia," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo saat ditemui dilokasi kejadian, Selasa (23/5) malam.
Hendro menuturkan, berdasarkan olah TKP dan pengecekan, korban tewas seketika dan seluruh tubuhnya mengalami luka-luka. Saat ini ANJ telah dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih untuk dilakukan otopsi.
"Proses penyidikan akan kita lakukan, penyebab kematian korban apakah bunuh diri, apakah ada hal lain yang akan kita dalami," kata dia.
Ia menjelaskan, sebelum terjadinya insiden tersebut, korban datang ke apartemen untuk berkunjung ke tempat pacarnya di lantai 17 yang berinisial RF. Namun sebelum ke kediaman RF, korban terlebih dahulu berkunjung ke apartemen temannya IS dan RA.
Menurutnya, berdasarkan keterangan saksi-saksi, ANJ, RA, dan IS kemudian turun ke lantai 17 untuk menemui RF untuk menyelesaikan masalah. Namun, terjadi keributan antara korban dengan pacarnya. Namun polisi masih mencari penyebab keributan, sehingga korban nekad mengakhiri hidupnya
"Saksi-saksi RA dan IS kita bawa ke Polsek Cidadap untuk dilakukan pemeriksaan mengenai motif keributan yang terjadi," kata dia.
Lanjut dia, sebelum korban meloncat, RA, IS, dan IF sempat memegangi ANJ di balkon apartemen. Namun, karena tidak tertahan korban jatuh dari lantai 17 ke lantai dasar.
Sementara itu, Kapolsek Cidadap Kompol Jaya Hardianto mengatakan korban merupakan mahasiswa S-2 Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran (Unpad), sementara IS dan RA merupakan pasangan suami istri teman dekat korban dan RF.
"IS dan RA adalah teman dekat korban dan RF. Mereka mencoba membantu menyelesaikan masalah. Sementara RF adalah seorang dokter di salah satu rumah sakit di Bandung," kata dia.