Selasa 23 May 2017 22:42 WIB

Ridwan Kamil Resmikan Pasar Kreatif Sarijadi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana kondisi Pasar Sarijadi Bandung, Jalan Sariasih, Kota Bandung, Selasa (23/5).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Suasana kondisi Pasar Sarijadi Bandung, Jalan Sariasih, Kota Bandung, Selasa (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasar Kreatif Sarijadi akhirnya diresmikan, Selasa (23/5). Pasar Sarijadi ini menjadi percontohan pasar tradisional kreatif yang bersih tanpa kesan kotor dan becek. Pemkot Bandung sendiri, telah melakukan revitalisasi Pasar Sarijadi dengan proses yang cukup panjang. Pembangunannya, dimulai dengan peletakan batu pertama pada Januari 2015.

Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, pasar tradisional bisa bersaing dengan mal. Pemkot Bandung, ingin memberi contoh bahwa pasar tidak lagi seperti dulu. "Kita bisa bersaing dengan supermarket dengan mal, yang penting bersih," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat meresmikan Pasar Sarijadi, Selasa (23/5).

Emil juga memuji arsitektur bangunan pasar yang berlokasi di Jalan Sariasih, Bandung tersebut. "Hari ini mungkin pasar yang paling keren paling inovatif secara arsitektur adalah pasar Sarijadi se-Indonesia," katanya.

Menurut Kepala PD Pasar Ervan Maksum , dalam pembukaan Pasar Kreatif Sarijadi ini sudah ada 21 orang pedagang dari pasar lama. Pasar ini, membuka pendaftaran 2 bulan lalu. Jumlah pedagang yang mendaftar ada 366 pedagang.

"Tapi kapasitasnya hanya 200. Sehingga kami tidak bisa menerima semua. Sekarang sudah 186 pedagang yang masuk," kata Ervan.

Fasilitas di pasar kreatif ini juga, kata dia, terbilang lengkap. Yakni, mengusung konsep one stop service, pasar ini menyediakan hampir seluruh fasilitas yang ada di swalayan. Bahkan, di pasar ini terdapat penitipan anak, ruang laktasi untuk ibu menyusui, atm center, co working space, tukang cukur dan bengkel motor.

"Ada ojek call, vallet parking, bengkel dan barber shop," kata Ervan.

Berdasarkan pantauan, bangunan pasar terdiri dari tiga lantai. Lantai dasar terdiri dari 55 lapak dan 10 gerobak. Lantai 1 sembako dan sayuran, lantai 2 untuk pakaian dan aksesori, tempat bermain anak dan lantai 3 untuk food court.

Di lantai dasar jongko-jongko yang terbuat dari kayu berderet rapi. Luas setiap jongko kurang lebih sekitar 1x1,5 meter. Ada ikon yang unik di dalam pasar tersebut, yakni tembok yang diberi gambar sayur mayur dan lauk-pauk yang dibuat menarik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement