REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi tujuh titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Senin (22/5).
"Tujuh titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen terdeteksi pada empat Kabupaten pada Senin sore," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Slamet Riyadi di Pekanbaru.
Slamet menuturkan tujuh titik panas tersebut masing-masing terdeteksi di Pelalawan tiga titik, Kuantan Singingi dua titik, Siak dan Indragiri Hilir masing-masing satu titik.
Secara keseluruhan pada Senin hari ini terdeteksi sebanyak 15 titik panas di Sumatra. Selain tujuh titik panas di Riau, delapan titik panas lainnya menyebar di Jambi empat titik, Sumatra Barat tiga titik dan Sumatra Selatan satu titik.
Lebih jauh, dari tujuh titik panas di Riau, BMKG memastikan dua di antaranya sebagai titik api dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan. "Dua titik api terdeteksi di Kecamatan Kuantan Hilir, Kuantan Singingi," jelasnya.
Keberadaan titik panas hari ini tergolong cukup banyak dibandingkan pekan-pekan sebelumnya pada Mei 2017. Titik panas di Riau cenderung fluktuatif, namun selalu terpantau satelit.
Hal ini tidak lepas dari perubahan musim yang saat ini mayoritas provinsi Riau telah memasuki musim kemarau, demikian Slamet. Kemarau diprediksi akan terus berlangsung hingga beberapa bulan mendatang.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Riau sendiri sebelumnya resmi memperpanjang status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan hingga November 2017 setelah berakhir pada 30 April lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger telah menginstruksikan kepada jajaran satuan tugas kebakaran hutan dan lahan untuk meningkatkan kewaspadaan dan memantau keberadaan titik-titik panas tersebut.
Hingga pagi ini petugas masih terus memetakan wilayah yang terpantau titik panas tersebut. Mayoritas dari petugas yang tergabung dalam satuan tugas siaga darurat Karhutla Riau menyatakan belum terpantau kebakaran di titik panas itu. Namun, proses pemetaan akan terus dilangsungkan.