Senin 22 May 2017 10:37 WIB

Petani Bawang di Sigi Mengaku Rugi

  Seorang petani memegang bawang merah.  (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Seorang petani memegang bawang merah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SIGI -- Para petani di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengaku rugi karena harga bawang merah di pasaran saat ini anjlok. "Sekarang ini harga bawang di tingkat petani tinggal Rp 15 ribu per kg, padahal sebelumnya mencapai Rp 30 ribu per kg," kata Subhan, seorang petani bawang di Kabupaten Sigi, Senin (22/5).

Ia mengatakan dengan kondisi harga seperti itu, petani jelas merugi sebab biaya pengolahan sampai panen cukup besar. Anjloknya harga bawang lokal merupakan dampak dari masuknya bawang merah dari luar daerah yang kini banyak dijual di pasar-pasar tradisional maupun di jalan-jalan di Kota Palu.

Kota Palu, kata Subhan, selama ini menjadi pasar utama berbagai komoditi pangan dan hortikultura produksi petani di Kabupaten Sigi dan Napu, Kabupaten Poso. Kedua kabupaten di Sulteng itu selama ini merupakan sentra produksi berbagai komoditi pangan dan hortikultura.

Sebelumnya, kata dia, harga bawang merah di tingkat petani diatas Rp 30 ribu per kg saat harga komoditi itu di pasaran mencapai Rp 40 ribu per kg. Namun dalam dua pekan terakhir ini, harga bawang merah terus turun sampai posisi hari ini berkisar Rp 16 ribu-Rp 18 ribu per kg.

Hal senada juga disampaikan Jono, seorang petani bawang merah di Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi. Akibat harga anjlok, kata dia, petani merugi besar karena tidak seimbang antara biaya yang dikelurkan petani dengan kondisi harga yang berlaku sekarang ini hanya Rp 15 ribu per kg di tingkat petani.

Halifah, seorang pedagang bawang di kawasan Pasar Masomba Palu mengatakan kebanyakan bawang yang dijual di pasar didatangkan dari daerah lain seperti Kabupaten Enrekang, Sulsel. Sekarang ini, kata dia, stok bawang merah melimpah dan harga relatif murah. Bahkan, Bulog Sulteng, menjual bawang merah didatangkan dari daerah yang sama. Bulog menjual bawang merah rata-rata Rp 18 ribu per kg.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement